TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Inggris, Gareth Southgate, ingin menghindari jebakan pada masa lalu ketika melawan Kolombia pada 16 besar Piala Dunia 2018 di Stadion Spartak, Moskwa, dinihari nanti, Rabu 4 Juli.
Baca: Piala Dunia 2018, Meksiko Tuding Wasit Untungkan Brasil
Jebakan tersebut adalah terlalu percaya diri akan memenangi pertandingan karena kapasitas lawannya dan sudah berpikir tentang pertandingan berikutnya.
Baca: Piala Dunia 2018, Neymar Balas Celaan Pelatih Meksiko
Saat ini, setelah mencatat hasil mengesankan pada fase grup Piala Dunia 2018 dan melihat penampilan Harry Kane serta kawan-kawan, ada keyakinan tinggi di antara para pemain dan pendukungnya bahwa tim Tiga Singa ini akan terus melaju. Bahkan, tak sedikit yang meyakini mereka akan juara Piala Dunia lagi setelah 1966.
Baca: Tersingkir dari Piala Dunia 2018, Jepang: Tragedi
Southgate tak ingin kegairahan dan rasa optimistis tersebut melebihi apa yang seharusnya dilakukan, yaitu fokus pada pertandingan di depan mata dan jangan berpikir yang lain.
Pada Piala Eropa 2016 di Prancis, misalnya, para staf manajer Inggris waktu itu, Roy Hodgson, bersorak kegirangan ketika Islandia berhasil mengalahkan Austria pada fase grup. Itu artinya, Islandia akan menghadapi Inggris pada 16 besar.
Saat itu, tim Inggris sudah membayangkan akan tampil pada perempat final Euro 2016 karena optimistis bisa mengalahkan tim lemah, Islandia.
Hodgson dan asistennya, Ray Lewington, tidak mau menyaksikan pertandingan Australia melawan Islandia, yang dianggap sama-sama di bawah kekuatan mereka. Keduanya lebih suka berwisata ke Sungai Seine.
Tapi, apa yang terjadi pada 16 besar Euro 2016? Islandia menumbangkan Inggris 2-1.
“Sejumlah pemain pada kejuaraan terakhir sudah berpikir akan menang melihat lawan yang akan dihadapi,” kata Southgate.
“Kemudian, sekali mereka ketinggalan, mereka tiba-tiba merasa ada yang salah dari sikap mereka. Kami tidak ingin terjatuh dalam jebakan itu lagi, melawan tim yang benar-benar bagus,” Southgate melanjutkan.
“Hal yang memalukan jika kami tidak menengok kembali pertandingan-pertandingan masa lali dan berusaha menarik pelajarannya,” Southgate menambahkan.
Southgate menegaskan mereka tak boleh memandang remeh Kolombia, apalagi jika bintangnya dari klub Bayern Muenchen, James Rodriguez, siap tampil setelah mengalami cedera. Di lini depan tim asuhan manajer Jose Pekerman ada pemain yang pernah mendapat julukan raja gol di liga Eropa, Radamel Falcao, dan pemain sayap Juventus, Juan Cuadrado.
Inggris yang sudah kebobolan di Piala Dunia 2018 akan mengandalkan trio pemain di lini belakang, yaitu Kyle Walker, John Stones, dan Harry Maguire. Mereka dilapis gelandang bertahan, Jordan Henderson, dan Jordan Pickford di bawah mistar.
Baca: Jadwal Piala Dunia 2018 Selasa: Kolombia-Inggris, Swedia-Swiss
“Kami menghadapi lawan yang sangat kuat dan patut dihormati,” kata Southgate. “Tapi, kami yakin bisa membuat lawan banyak mengalami kesulitan. Kami akan terus menyerang.”
GUARDIAN | ESPN