TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts tak terlalu kecewa pasca timnya berhasil menahan imbang tuan rumah Persija Jakarta dengan skor 2-2 dalam laga lanjutan kompetisi Liga 1 di Stadion Sultan Agung Bantul Yogyakarta Jumat 6 Juli 2018.
Malah, Alberts menyanjung permainan anak asuhnya yang berhasil mengejar ketertinggalan di menit-menit akhir sehingga setidaknya masih bisa mendapatkan satu poin dengan hasil seri itu.
“Kekuatan tim ini bisa menahan banyak gempuran hebat dari Persija dan malah kami bisa membuat gol sekelas piala dunia,” ujar Albert ditemui di Stadion Sultan Agung usai laga.
Dalam laga itu, Alberts mengakui gol pertama tim Juku Eja-julukan PSM- yang diciptakan pemain asingnya Ondoua Guy Junior di menit 40 memang hanyalah gol keberuntungan. Gol itu tercipta karena bola yang terlepas mendadak pasca ditangkap kiper Persija Andrytani lalu dieksekusi Guy Junior dari jarak dekat.
Namun setelah tertinggal 1-2 dari Persija di babak kedua, aksi pemain belakang PSM, Steven Anthony Paulle yang melesakkan gol secara akrobatik atau tendangan salto yang membuat Alberts terkejut sekaligus bangga. Gol Paulle itu sekaligus menyelamatkan PSM dari kekalahan.
“Saya melihat tidak banyak gol yang tercipta seperti (yang dilakukan Paulle) itu di liga, dia bisa melakukannya karena memang sudah sering berlatih melakukan itu (tendangan salto) sebelumnya,” ujarnya.
Alberts pun menuturkan saat timnya harus bermain 30 menit terakhir melawan tim sekuat Persija dengan 10 pemain saja namun bisa berakhir imbang juga hal cukup menggembirakan bagi timnya.
Adapun Steven Paulle menuturkan meski timnya tak bermain sebaik yang diharapkan dan membawa pulang poin penuh, namun ia merasa bersyukur masih bisa menahan imbang Persija Jakarta di kandangnya.
“Bermain 10 pemain tak mudah bagi kami melawan Persija yang masih lengkap 11 orang, tapi kerja keras kami ternyata berhasil meski hanya seri,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO