TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Unai Emery terpilih sebagai bos tim Arsenal pada Mei 2018, ia diberi sebutan sebagai pelatih kepala. Padahal sebelumnya, selama 22 tahun, Arsene Wenger sangat terkenal sebagai manajer dari klub Liga Primer Inggris yang berdomisili di London utara itu.
Baca: Daftar Lengkap Transfer Pemain 2018 di Liga Inggris
Adapun ketika Maurizio Sarri menggantikan posisi Antonio Conte di Chelsea pada awal Juli 2018 ini, ia mempertahankan jabatan yang dipegang rekan senegaranya dari Italia itu sebagai pelatih kepala.
Baca: Demi Yerry Mina, MU Siap Lepas Marcos Rojo
Sarri dan Emery akan menjadi dua dari enam pelatih kepala yang kini menjadi tren pelatih kepala yang akan berkiprah dalam Liga Primer Inggris musim 2018-2019.
Baca: 4 Pelatih Baru di Liga Inggris 2018/2019
Sedangkan 14 tim lainnya akan tetap masing-masing dipimpin seorang manajer tim untuk menyongsong kompetisi Liga Primer musim baru dalam pertengahan Agustus 2018.
Tapi, meski penyebutan dan kewenangan berbeda, ada pendapat bahwa semua bos tim, baik itu manajer maupun pelatih kepala, sekarang bergerak menjauh dari seorang seperti gubernur mahakuasa yang mengawasi setiap aspek klub.
Persepsi itu bisa ikut menjelaskan kegusaran seorang pelatih ternama seperti Jose Mourinho sekarang di Manchester United yang lagi uring-uringan karena tak bisa melakukan pembelian pemain dalam bursa transfer Liga Primer tahap pertama yang ditutup pada 9 Agustus ini.
Persepsi tentang kewenangan seorang manajer atau pelatih kepala yang tak lagi absolut di Liga Primer Inggris itu juga bisa menjelaskan tentang konflik yang terjadi di antara manajer Chelsea musim lalu, Antonio Conte, dan direksi klubnya.
"Rata-rata waktu seorang pelatih di sebuah klub di level tertinggi sekarang adalah 13 bulan,” kata Gary Neville, mantan bintang Manchester United, yang menjadi pelatih kepala di Valencia, di antara Desember 2015 dan Maret 2016.
“Tapi, klub-klub harus berpikir dalam tiga-empat tahun, bukan 13 bulan. Jika, anda akan mengganti manajer setiap 13 bulan, anda harus memastikan ada stabilitas,” Neville melanjutkan.
Yang menarik ketika Mauricio Pochettino memperpanjang kontraknya di Tottenham Hotspur pada 2016, jabatan pekerjaannya justru berubah dari pelatih kepala menjadi manajer. “Kami setuju bahwa itu adalah hal yang bagus buay diriku, klub, dan semuanya,” kata pelatih asal Argentina itu.
“Adalah benar bahwa manajer adalah kata yang berarti berbeda makna dengan pelatih kepala. Mungkin saya selalu menjadi manajer sejak pertama kali datang ke sini dan mungkin anda menggambarkan pekerjaan saya lebih baik,” Pochettino melanjutkan.
Dengan menempatkan seorang pelatih kepala, sebuah klub membutuhkan orang lain dalam struktur organisasi mereka untuk mengambil alih soal perekrutan dan transfer pemain.
Hal itu terkait dengan kekecewaan Conte di Chelsea musim lalu ketika sebagai manajer, ia dibatasi perannya dalam soal transaksi transfer klub.
Wenger dulu bisa melalukan intervensi dalam urusan perekrutan dan transfer pemain. Ini sebuah kemewahan yang juga dimiliki Alex Ferguson di Manchester United dan tidak sempat dialami Conte.
Tapi, Emery sekarang tidak memiliki otonomi yang sama seperti Wenger di Arsenal. Mantan Direktur Sepak Bola Barcelona, Raul Sanllehi, dengan jabatan baru sebagai kepala hubungan sepak bola, kini mengambil tanggung jawab lebih besar di Emirates Stadium.
Baca: Jurgen Klopp: Alisson Becker Harus Beradaptasi di Liga Inggris
Daftar Manajer dan Pelatih Kepala di Liga Primer Inggris:
Arsenal: Unai Emery (pelatih kepala)
Bournemouth: Eddie Howe (manajer)
Brighton: Chris Hughton (manajer)
Burnley: Sean Dyche (manajer)
Cardiff: Neil Warnock (manager)
Chelsea: Maurizio Sarri (pelatih kepala)
Crystal Palace: Roy Hodgson (manajer)
Everton: Marco Silva (manajer)
Fulham: Slavisa Jokanovic (pelatih kepala)
Huddersfield: David Wagner (pelatih kepala)
Leicester: Claude Puel (manajer)
Liverpool: Jurgen Klopp (manajer)
Manchester City: Pep Guardiola (manajer)
Manchester United: Jose Mourinho (manajer)
Newcastle: Rafael Benitez (manajer)
Southampton: Mark Hughes (manajer)
Tottenham Hotspur: Mauricio Pochettino (manajer)
Watford: Javi Gracia (pelatih kepala)
West Ham: Manuel Pellegrini (manajer)
Wolves: Nuno Espirito Santo (pelatih kepala)
BBC | ESPN