TEMPO.CO, Jakarta - Pep Guardiola menyebut Marcelo Bielsa sebagai gurunya selain Johan Cruyff. Mauricio Pochettino sangat menghormati seniornya di Argentina ini. Dan, Minggu, 5 Agustus 2018, di Ellen Road, Bielsa turun gunung. Ia membawa Leeds United menggulung Stoke City 3-1 di Championship, divisi kedua di Liga Inggris.
Baca: Bos Manchester City Puji Pemainnya Setelah Juara Community Shield
Bielsa, 63 tahun, adalah salah satu pelatih terkemuka dari Argentina. Ia membawa negaranya merebut medali emas sepak bola Olimpiade 2004 dan memenangi Piala Amerika Selatan 2004.
Baca: Everton Masih Buru Bek Tengah, Mina Diincar
Di tingkat klub, Bielsa mengantarkan Newell’s Old Boys menembus final kejuaraan antarklub Amerika Latin, Piala Libertadores, 1992. Di Eropa, ia memimpin Athletic Bilbao menjadi peringkat kedua Piala Raja Spanyol dan Liga Europa 2012.
Baca: Transfer pemain 2018: Rachid Ghezzal Gantikan Mahrez di Leicester
Bielsa adalah pelatih terbaru Leeds United yang sudah sering berganti arsitek lapangan ini. Tapi, dengan segala hormat kepada pelatih sebelumnya, kali ini klub yang pernah tersohor berjuluk The Young Guns in mendatangkan pelatih yang paling berkaliber.
Meski menjadi panutan dari dua manajer terkemuka di Liga Primer Inggris saat itu, yaitu Guardiola dan Pochettino, tapi Bielsa menganggap sosok Leeds United jauh lebih besar dari dirinya. Leeds memang pernah menjadi klub yang hebat di Liga Primer dengan kumpulan pemain mudanya, seperti Harry Kewell, mantan bintang Liverpool 2003-2008.
Bielsa pun melakukan debutnya yang mengesankan di Leeds United. Ia adalah pelatih yang mengilhami Guardiola untuk melakukan taktik pressing tinggi di Barcelona dan sekarang Manchester City.
Bielsa menempa skuad Leeds di markas latihan mereka dari pagi sampai pertengahan malam dengan tidak menyia-nyian waktu sedikit pun.
Misi Bielsa –yang kelak diakomodir oleh Guardiola- adalah sebisa menekan lawan sampai tengah lapangan didukung fleksibilitas pergerakan, rotasi posisi, dan intensitas yang tinggi dari para pemain di lapangan. Hal itu ia coba terapkan di Leeds sekarang.
Hasilnya di Ellen Road, Minggu itu, Mateusz Klich, membawa Leeds sudah memimpin 1-0 saat laga berjalan 15 menit dan disusul dengan gol kedua dari Pablo Hernandez pada menit ke-45.
Stoke memperkecil ketertinggalan pada awal Championship 2018-19 dengan gol dari Benik Afobe melalu eksekusi penalti menit ke-52 sebelum Leeds melengkapi kemenangannya dari sepakan Liam Cooper tujuh menit kemudian.
“Para pemain kami sangat ambisius dan mereka memberikan daya juang yang hebat,” kata Bielsa. “Saya sudah puas dengan sejumlah pergerakan, tapi untuk yang lainnnya belum. Kami adalah tim yang dinamis, ofensif, dan berani mengambil segala risiko.”
“Tapi, kami tidak selalu mengalirkan bola sebagaimana yang kami kehendaki. Ada beberapa aspek yang perlu dikoreksi,” pelatih yang terkenal dengan julukan El Loco ini melanjutkan.
Namun, Bielsa tak memainkan formasi 3-3-3-1 yang membuatnya digelari bapak sepak bola modern ini. Ia memilih formasi yang sudah standar 4-3-3 melawan Stoke yang baru saja terdegradasi dari Liga Primer.
Baca: Marcus Rashford Kenakan Nomor 10 Musim Ini
Meski demikian, pelatih Stoke yang baru, Gary Rowett, mengatakan para pemainnya sangat terkejut dengan cara Leeds untuk menekan dan mendominasi lawannya. “Para pemain Leeds sangat cepat dan begitu dinamis.”
GUARDIAN | ESPN