TEMPO.CO, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), operator kompetisi Go-Jek Liga 1 2018, melakukan pertemuan dengan klub Sriwijaya FC di Kantor PT LIB, Menara Mandiri 2 Lantai 19, Jalan Jend. Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Agustus 2018. Klub berjuluk Laskar Wong Kito itu datang diwakili oleh Sekretaris klub, Faisal Mursyid.
Dalam pertemuan tersebut, PT LIB dan Sriwijaya FC membahas beberapa hal, terutama masalah internal tim dan persoalan finansial. Di dalamnya sempat dibicarakan soal kasus tunggakan gaji staf pelatih dan beberapa pemain juga turut dibahas.
Baca: Dikalahkan Persib, Sriwijaya FC Persoalkan Gol Patrich Wanggai
"Meskipun beberapa pemain yang gajinya yang belum dibayar itu kini telah berpindah klub, Sriwijaya FC diminta tidak lepas tanggung jawab," kata Chief Operating Officer PT LIB, Tigor Shalomboboy, seperti dikutip laman resmi Liga 1.
Tigor mengatakan, pihaknya meminta penjelasan kepada Sriwijaya FC terkait permasalahan yang saat ini menghinggapi Laskar Wong Kito, termasuk soal kesanggupan Sriwijaya FC untuk tetap melanjutkan kompetisi hingga akhir musim.
"Ada dua hal yang mereka (Sriwijaya FC) sampaikan. Pertama, mereka sedang dalam tahap melakukan evaluasi terhadap internal manajemen. Saat ini pada sisi manajemen, kami tahu ada Pak Muddai Maddang yang ikut terlibat sebagai leader," kata Tigor.
Ia melanjutkan, "Lalu yang kedua, mereka juga tengah melakukan evaluasi pada sisi finansial, sejauh mana mereka akan bisa survive mengikuti kompetisi hingga akhir musim. Dari dua hal itu, mereka meminta waktu hingga September untuk menyampaikan hasilnya kepada kami."
Tigor menambahkan, PT LIB akan melakukan pemantauan khusus terhadap persoalan Sriwijaya FC tersebut. Namun diluar dua hal yang telah disampaikan di atas, PT LIB mendesak Sriwijaya FC untuk segera menyelesaikan persoalan tunggakan gaji para pemain dan staf pelatih.
"Tapi saat ini ada hal-hal yang sangat urgent, terutama terkait tunggakan gaji pemain yang harus segera diselesaikan. Bagaimana pun juga terdapat aturan melingkupi persoalan gaji, jika hal itu dilanggar, tentunya akan ada konsekuensi hukuman terhadap mereka," kata Tigor.
Sebelum bertemu PT Liga Indonesia Baru, Sriwijaya FC memang terus dilanda masalah. Para pemain mereka sempat mogok karena soal pembayaran gaji. Sebanyak 8 pilar mereka akhirnya memilih hengkang karena persoalan sama. Pelatih Rahmad Darmawan juga kemudian ikut mundur dan kini berlabuh di Mitra Kukar. Klub itu sendiri kini ditangani Subangkit.
LIGA INDONESIA