Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Luis Milla dan Prestasi Pelatih Asing di Sepak Bola Indonesia

image-gnews
Pelatih Indonesia Luis Milla memberi instruksi pada pemainnya dari luar lapangan saat timnya menang telak 4-0 atas Taiwan pada pertandingan Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot, Bekasi Minggu (12/8/2018). INASGOC/Charlie
Pelatih Indonesia Luis Milla memberi instruksi pada pemainnya dari luar lapangan saat timnya menang telak 4-0 atas Taiwan pada pertandingan Grup A Asian Games 2018 di Stadion Patriot, Bekasi Minggu (12/8/2018). INASGOC/Charlie
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya sudah ada 18 pelatih asing yang menangani tim sepak bola Indonesia dari era 1950-an sampai sekarang di Asian Games 2018. Dari tim nasional senior sampai karegori Timnas U-23 dengan tambahan tiga pemain senior.

Baca: Timnas U-23 Ditekuk Palestina, Ini Kata Luis Milla dan Andritany

Setelah sempat menimbulkan rasa optimistis ketika Timnas U-23 asuhan pelatih Luis Milla mengalahkan Taiwan 4-0 pada pertandingan pertama Grup A di Stadion Patriot, Bekasi, pada Rabu lalu, 15 Agustus 2018, mereka dikalahkan Palestina 2-1.

Baca: Asian Games 2018: Timnas U-23 Kalah, Ini Pembelaan Luis Milla

Memang masih ada dua pertandingan lagi di Grup A melawan Hong Kong dan Laos. Timnas U-23 masih berpeluang lolos fase grup. Tapi, penampilan mereka yang kedodoran melawan Palestina, menimbulkan pertanyaan.

Terlalu singkatkah buat pelatih asing seperti Milla untuk menaikkan standar permainan tim Indonesia dalam waktu dua tahun?

Baca: PSSI: Hasil Asian Games 2018 Tentukan Nasib Luis Milla

Pelatih asing datang dan pergi di Indonesia. Berikut catatan sepak terjang mereka.

1. Choo Seng-quee (Singapura) 1951

Menangani tim Indonesia pada Asian Games 1951 dan melangkah sampai perempat final. Pada 1953, ia membawa tim Indonesia mengalahkan Hong  Kong Interport 4-1, Hong Kong Selection 3-2, dan Hong Kong Combined Chinese 5-1 dalam pertandingan uji coba.

2. Toni Pogacnik (Yugoslavia) 1954

Toni membawa tim Indonesia menahan Uni Soviet 0-0 pada perempat final Olimpiade Melbourne 1956, sebelum kalah 0-4 pada pertandingan ulangan.

Pada Asian Games 1954 di Manila, Filipina, Toni sudah membawa tim Indonesia menembus semifinal  dan merebut medali perunggu pada Asian Games 1958 di Tokyo, Jepang.

Tapi, ketika Indonesia pertama menjadi tuan rumah Asian Games 1962, yaitu di kawasan Gelanggang Olahraga Bung Karno, Senayan, Jakarta, Toni gagal meloloskan tim Merah-Putih dari fase grup.

Hal itu terjadi lantaran skuad Toni sudah tidak optimal. Pasalnya, sebagian pemainnya dipecat karena terlibat skandal suap pada masa persiapan.

3. Wiel Coerver (Belanda) 1975

Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, pernah dipenuhi 120 ribu penonton sepak bola. Hal itu terjadi ketika pelatih asal Belanda, Wiel Coerver, memimpin Iswadi Idris, Waskito, Suaeb Rizal, Risdianto, Junaedi Abdillah, dan kawan-kawan menghadapi Korea Utara pada partai final kualifikasi ke Olimpiade Montreal 1976 Zona Asia.

Pertandingan legendaris itu terjadi setahun sebelumnya. Di Stadion Gelora itu, Indonesia mengalahkan Papua Nugini dan Malaysia, menahan Singapura 0-0, serta dikalahkan Korea Utara.

Dengan hasil itu, tim asuhan Coerver lolos ke putaran final dan kembali menghadapi Korea Utara. Kali ini, pasukan Coerver mampu menahan 0-0 tapi kalah 4-5 pada adu penalti.

Setelah itu, Coerver terlibat sebagai penasihat tim nasional PSSI ketika meraih medali perak SEA Games 1979 di Jakarta.

4. Frans van Balkom (Belanda) 1978

Balkom ditargetkan menjuarai SEA Games 1981, lolos kualifikasi Olimpiade 1980, dan kualifikasi Piala Dunia 1982. Ia hanya sempat mengerjakan tugasnya pada kualifikasi Olimpiade 1980 dan gagal.

5. Marek Janota (Polandia) 1979

Janota menangani Persija Jakarta sebelum ditunjuk PSSI menjadi pelatih tim Indonesia untuk SEA Games 1979. Pada ajang pemanasan, yaitu mengikuti Piala Kirin 1979 di Jepang, tim asuhan Janota digilas Tottenham Hotspur, Fiorentina, dan Jepang. Janota kemudian mundur

6. Bernd Fischer (Jerman) 1980

Fischer ditargetkan membawa Indonesia meraih medali emas SEA Games 1981. Tapi, ia hanya berhasil membawakan perunggu.

7. Anatoli Polosin (Rusia) 1987

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelatih asal Rusia ini terkenal dengan fokusnya menggenjot fisik dan stamina para pemain Indonesia. Ada pemain yang tidak tahan, seperti Jaya Hartono, memilih mundur.

Hasilnya dengan para pemain yang bisa berlari sepanjang empat kilometer dalam 15 menit adalah medali emas pada SEA Games 1991 di Manila. Emas itu belum bisa diraih lagi oleh Indonesia, termasuk di tangan pelatih terakhir Luis Milla, pada SEA Games 2017. Timnas U-23 asuhan Milla hanya meraih perunggu.

8. Ivan Toplak (Yugoslavia) 1991

Toplak gagal membawa Indonesia tampil bagus pada kualikasi Piala Dunia 1994 dan hanya menempati peringkat keempat SEA Games 1993.

9. Romano Matte (Italia) 1993

Setelah menangani tim PSSI Primavera, Matte menangangi tim Indonesia pada SEA Games 1995. Mereka mengalahkan Kamboja 10-0 tapi gagal lolos fase grup.

10. Henk Wullems (Belanda) 1996

Saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games 1997, pelatih Bandung Raya ketika menjuarai Liga Indonesia ini hanya bisa mengantarkan timnya meraih perak.

11. Bernard Schumm (Jerman) 1999

Schumm gagal membawa tim Indonesia berprestasi pada kualifikasi Olimpiade 2000 dan SEA Games 1999.

12. Ivan Venkov Kolev (Bulgaria) 2002

Kolev membawa tim Indonesia mencapai final Piala Tiger 2002. Pada putaran final Piala Asia 2004 di Jakarta, mereka mampu mengalahkan Qatar 2-1 meski gagal lolos dari fase grup. Ia kemudian gagal di kualifikasi Piala Dunia 2010.

13. Peter Withe (Inggris) 2004

Withe membawa Indonesia kembali mencapai final Piala Tiger 2004 sebelum gagal lolos dari fase grup Piala AFF 2017.

14. Alfred Riedl (Austria) 2010

Riedl membawa Indonesia kembali menjadi peringkat pada Piala AFF 2010 dan 2016. Sebelumnya, pada Piala AFF 2014, ia gagal.

15. Wim Rijsbergen (Belanda) 2011

Prestasi kepelatihannya jauh di bawah ketenarannya sebagai pemain Belanda pada final Piala Dunia 1974 dan 1978. Ia dipecat PSSI setelah tim asuhannya tampil buruk di kualifikasi Piala Dunia 2014.

16. Jacksen F. Tiago (Brasil) 2013

Salah satu ikon Persebaya ketika menjadi pemain ini gagal membawa Indonesia meraih prestasi di kualifikasi Piala Asia 2015.

17. Pieter Huistra (Belanda) 2015

Ia semula ditunjuk menjadi direktur teknik tim nasional PSSI. Ia batal menjadi pelatih tim nasional untuk kualifikasi Piala Dunia 2018 dan kualifikasi Piala Asia karena FIFA menjatuhkan sanksi buat Indonesia.

18. Luis Milla (Spanyol) 2017

Mantan pemain gelandang bertahan Real Madrid dan Barcelona ini lama berkecimpung sebagai pelatih tim nasional junior Spanyol. Pada 21 Januari 2017, ia meneken kontrak dua tahun dengan PSSI.

Baca: Jadwal Timnas U-23 dan Klasemen Setelah Ditekuk Palestina

Ia membawa Tim Indonesia U-22 meraih perunggu pada SEA Games 2017 dan ditargetken membawa Timnas U-23 mencapai lagi semifinal Asian Games pada pergelaran 2018.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Pemain Abroad yang Bisa Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia U-23 untuk Piala Asia 2024

15 jam lalu

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong memimpin latihan perdana Timnas Indonesia setibanya di Hanoi, Vietnam pada Sabtu malam, 23 Maret 2024. PSSI
7 Pemain Abroad yang Bisa Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia U-23 untuk Piala Asia 2024

Nathan Tjoe-A-On hingga Pratama Arhan masuk dalam daftar tujuh pemain yang bisa dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia U-23.


3 Fakta Terbaru Timnas Indonesia U-23 Jelang Piala Asia U-23 2024

19 jam lalu

Pelatih Shin Tae-yong memimpin latihan timnas Indonesia di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. Timnas Indonesia menggelar latihan jelang bertanding melawan Vietnam dalam laga lanjutan Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Kamis besok. ANTARA/Hafidz Mubarak A
3 Fakta Terbaru Timnas Indonesia U-23 Jelang Piala Asia U-23 2024

Mulai pemanggilan pemain hingga jadwal pemusatan latihan Timnas Indonesia U-23 menjelang Piala Asia U-23 2024 terangkum dalam fakta-fakta berikut ini.


Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Panggil Beckham Putra ke Timnas Indonesia U-23

20 jam lalu

Pemain timnas U-23 Indonesia Beckham Putra saat ditemui di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 27 Agustus 2023. TEMPO/Randy
Piala Asia U-23 2024: Shin Tae-yong Panggil Beckham Putra ke Timnas Indonesia U-23

Shin Tae-yong mulai melakukan pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia U-23 dan Beckham Putra menjadi nama pertama yang resmi dipanggil.


PSSI Lobi Klub Justin Hubner hingga Nathan Tjoe-A-On Agar Bisa Perkuat Timnas U-23 di Piala Asia U-23

14 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 26 Januari 2024. TEMPO/Randy
PSSI Lobi Klub Justin Hubner hingga Nathan Tjoe-A-On Agar Bisa Perkuat Timnas U-23 di Piala Asia U-23

Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan menggelar rapat dengan PT LIB pada pekan depan untuk persiapan timnas U-23 Indonesia.


Shin Tae-yong Datangi Klub Pemain Timnas Indonesia di Eropa, Lobi Demi Piala Asia U-23 2024

20 hari lalu

Ekspresi pelatih Indonesia Shin Tae-yong dalam pertandingan 16 Besar Piala Asia AFC Babak 16 besar Australia vs Indonesia di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Qatar, 28 Januari 2024. Indonesia tersingkir dari Piala Asia setelah menelan kekalahan 4-0 dari Australia. REUTERS/Ibraheem Al Omar
Shin Tae-yong Datangi Klub Pemain Timnas Indonesia di Eropa, Lobi Demi Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong berusaha melobi sejumlah klub untuk melepas pemain pilihannya ke ajang Piala Asia U-23 2024.


PSSI Minta Klub Liga 1 Lepas Pemain ke Timnas Indonesia U-23 Usai Pencabutan Regulasi Pemain U-23

27 hari lalu

Anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga memberikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri acara PSSI Pers di Jakarta, Selasa, 6 Februari 2024. ANTARA/Aloysius Lewokeda
PSSI Minta Klub Liga 1 Lepas Pemain ke Timnas Indonesia U-23 Usai Pencabutan Regulasi Pemain U-23

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga tak mau ada penolakan dari klub Liga 1 yang pemainnya dipanggil ke Timnas Indonesia U-23 untuk Piala Asia U-23 2024.


Shin Tae-yong Siapkan 50 Nama untuk Timnas U-23 Indonesia untuk Piala Asia U-23 2024, Antisipasi Klub Tak Lepas Pemainnya

28 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 menjelang kick off laga kontra Turkmenistan. Instagram/Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Siapkan 50 Nama untuk Timnas U-23 Indonesia untuk Piala Asia U-23 2024, Antisipasi Klub Tak Lepas Pemainnya

Nova Arianto berharap semua pemain terbaik bisa bela timnas U-23 Indonesia agar target Shin Tae-yong lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024 tercapai.


PT LIB Surati PSSI Minta Regulasi Pemain U-23 di Liga 1 Dihapus, Buntut Polemik Pemanggilan untuk Piala Asia U-23 2024

32 hari lalu

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus dalam sesi konferensi pers peluncuran Liga 1 2023-2024, di Taman Aviary BRI, Jakarta Pusat, Senin, 26 Juni 2023. TEMPO/Randy
PT LIB Surati PSSI Minta Regulasi Pemain U-23 di Liga 1 Dihapus, Buntut Polemik Pemanggilan untuk Piala Asia U-23 2024

PT LIB menyebut hal ini dilakukan sebagai solusi dari polemik pemanggilan pemain klub Liga 1 ke timnas U-23 Indonesia untuk Piala Asia U-23 2024.


Hokky Caraka Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Bersaing di Piala Asia U-23 2024 di Tengah Masalah Pemanggilan Pemain

33 hari lalu

Pemain timnas Indonesia Hokky Caraka. TEMPO/Randy
Hokky Caraka Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Bersaing di Piala Asia U-23 2024 di Tengah Masalah Pemanggilan Pemain

Hokky Caraka optimistis Timnas U-23 Indonesia dapat berbicara banyak di pentas Piala Asia U-23 2024 Qatar.


Persija Jakarta dan Borneo FC Tak Mau Lepas Pemain ke Timnas U-23, Ini Reaksi Erick Thohir

37 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat memberi kata sambutan dalam sesi jumpa pers pengumuman pelatih timnas putri Indonesia di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Februari 2024. TEMPO/Randy
Persija Jakarta dan Borneo FC Tak Mau Lepas Pemain ke Timnas U-23, Ini Reaksi Erick Thohir

Erick Thohir mengungkapkan pihaknya bakal berkomunikasi dengan klub Liga 1 terkait dengan pelepasan pemain ke timnas U-23 Indonesia.