TEMPO.CO, Jakarta - Peluang Real Madrid untuk menggaet penyerang Kylian Mbappe ternyata belum benar-benar tertutup. Peluang mereka akan terbuka lebar setelah UEFA membuka kembali penyelidikan terhadap pelanggaran Financial Fair Play yang dilakukan PSG.
Media Spanyol AS menyebutkan bahwa UEFA membuka kembali penyelidikan tersebut setelah Otoritas Liga Spanyol mengajukan permohonan tersebut. Presiden Liga Spanyol Javier Tebas mengakui bahwa mereka mengajukan permohonan itu.
"Benar, bahwa pada awal musim panas lalu kami telah meminta UEFA untuk membuka kembali investigasi terhadap PSG," ujarnya dalam wawancara dengan AS.
PSG dianggap melanggar FFP karena mengeluarkan dana super besar untuk membeli pemain bintang seperti Neymar Jr dan Kylian Mbappe musim lalu. Neymar diboyong dari Barcelona dengan mahar 222 juta euro yang membuat dia menjadi pemain termahal di dunia sementara Mbappe dibeli PSG dari AS Monaco dengan nilai 180 juta euro.
Dana sebesar itu dinilai mencurigakan karena pendapatan PSG tak sebesar klub-klub elit Eropa lainnya seperti Real Madrid dan Barcelona. Hal itu membuat PSG bisa dianggap tak memiliki neraca pendapatan dan pengeluaran yang seimbang.
Jika terbukti melakukan pelanggaran, maka PSG terpaksa harus mengembalikan Kylian Mbappe ke AS Monaco. Dan dengan Liga Inggris serta Italia telah menutup bursa transfernya, maka Real Madrid dianggap sebagai satu-satunya klub yang memiliki kekuatan untuk membeli Kylian Mbappe.
Kylian Mbappe dianggap Real Madrid sebagai penggati yang pas untuk Cristiano Ronaldo yang hengkang ke Juventus. Namun, masalahnya, keputusan UEFA itu baru akan keluar pada 30 Agustus mendatang atau satu hari sebelum bursa transfer Liga Spanyol ditutup. PSG juga masih akan memiliki hak untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga.
AS