TEMPO.CO, Jakarta - Lanjutan kompetisi Liga 1 2018 akan bergulir mulai 11 September dengan dibuka laga Persipura Jayapura versus Sriwijaya FC. Kali ini pelatih lokal dan asing akan kembali bersaing memastikan timnya menjadi yang terbaik.
Sejak awal musim, beberapa klub Liga 1 telah memutuskan berganti pelatih. Bahkan hingga selesainya putaran pertama, tercatat adanya tujuh kali pergantian arsitek tim. Arema FC yang memulai musim ini dengan rentetan hasil minor terpaksa mengganti Joko Susilo dengan pelatih Slovenia, Milan Petrovic. Keputusan manajemen Singo Edan tersebut memang terbukti dapat menaikkan posisi Arema dari zona merah klasemen sementara.
Kemudian Borneo FC (Iwan Setiawan ke Dejan Antonic), Madura United FC (Milomir Seslija ke Gomes de Oliveira), Mitra Kukar FC (Rafael Berges ke Rahmad Darmawan), Persipura Jayapura (Peter Butler ke Amilton da Silva Oliveira), PS Tira (Rudy Eka ke Nil Maizar) dan PSMS Medan (Djadjang Nurdjaman ke Peter Butler). Yang terbaru, PSIS Semarang dan Persebaya Surabaya juga turut melakukan pergantian. Angel Alfredo Vera memutuskan mundur sebagai pelatih kepala Bajul Ijo usai beragam hasil buruk yang diterima tim kebanggaan suporter Bonek Mania tersebut.
Manajemen Persebaya sempat menunjuk Bejo Sugiantoro sebagai caretaker atau pelatih sementara selama dua pertandingan, tepatnya pekan 19 dan 20. Namun karena terkendala lisensi, Persebaya akhirnya menunjuk Djadjang Nurdjaman menggantikan Alfredo Vera. Sementara itu performa tim yang tak kunjung membaik membuat manajemen PSIS Semarang memutus kontrak pelatih asal Italia, Vincenzo Annese. Hingga pekan 20, klub berjuluk Mahesa Jenar itu masih berkutat di peringkat 17 klasemen sementara.
Sebagai pengganti, PSIS lebih mempercayakan kursi pelatih kepala kepada Jafri Sastra. Pelatih asal Padang tersebut sebelumnya menjadi pelatih Persis Solo yang berkompetisi di Liga 2.
Saat ini tercatat ada delapan pelatih lokal yang menangani kontestan Go-Jek Liga 1, yakni Widodo Cahyono Putro (Bali United FC), Aji Santoso (Persela Lamongan), Rahmad Darmawan (Mitra Kukar), Subangkit (Sriwijaya FC), Djajang Nurjaman (Persebaya Surabaya), I Putu Gede (Perseru Serui), Nil Maizar (PS Tira) dan Jafri Sastra (PSIS Semarang).
Diantara deretan nama-nama tersebut, kiprah Widodo Cahyono Putro bersama Bali United cukup menonjol dan konsisten. Pelatih berlisensi A AFC itu menangani tim Serdadu Tridatu sejak 2017. Musim lalu, Widodo berhasil membawa timnya menjadi runner-up Liga 1 2017.
Musim ini, hingga pekan 20, Bali United masih berada dalam trek merebut titel juara dengan berada di peringkat ketiga klasemen sementara, selisih tiga poin dari sang pemuncak, Persib Bandung.
"Permainan berkembang terus, sepak bola berkembang terus, ilmu kepelatihan juga harus terus berkembang. Jika melihat tabel klasemen, Widodo memiliki kualitas untuk bersaing dengan pelatih asing," ungkap Direktur Teknik PSSI, Danurwindo.
Selain Widodo, ada kiprah Aji Santoso bersama Persela Lamongan. Kendati berada di peringkat 9 klasemen sementara hingga pekan 20, namun kegemaran Aji menggunakan pemain muda pantas diberikan kredit.
Arif Satria (23 tahun), Ahmad Subagja Basith (22 tahun), Birrul Walidain (23 tahun) dan Fahmi Al Ayyubi (23 tahun) adalah deretan pemain muda yang cukup banyak mendapatkan menit bermain dari sang pelatih.
Berdasarkan data hingga paruh musim ini, Arif Satria tercatat telah tampil 1.260 menit, disusul Fahmi Al Ayyubi (936 menit), Birrul Walidain (839 menit) dan Ahmad Subagja Basith (770 menit).
Sementara itu terdapat beberapa pelatih lokal yang belum terlihat hasil kinerjanya karena baru ditunjuk pada saat musim berjalan seperti Nil Maizar (PS Tira), Rahmad Darmawan (Mitra Kukar FC), Subangkit (Sriwijaya FC), Jafri Sastra (PSIS Semarang) dan Djadjang (Persebaya Surabaya).
Bahkan dua nama terakhir belum sekalipun menjalani laga debut di Liga 1 musim ini bersama klubnya masing-masing. Jafri dan Djadjang baru ditunjuk saat kompetisi memasuki jeda Asian Games 2018. "Pengetahuan pelatih lokal memang harus terus ditingkatkan, salah satu caranya adalah dengan mengikuti kursus-kursus kepelatihan," kata Danurwindo.
LIGA INDONESIA