TEMPO.CO, Jakarta - Inggris akan menjamu Spanyol di Stadion Wembley pada ajang UEFA Nations League Ahad dini hari nanti. Laga ini akan menjadi ujian pertama bagi pelatih anyar Spanyol, Luis Enrique.
Enrique memang merupakan pelatih bertabur gelar di level klub. Bersama Barcelona, dia telah memenangkan seluruh kompetisi mulai dari Liga Spanyol, Copa del Rey, Liga Champions hingga Piala Dunia Antar Klub. Namun melatih sebuah negara merupakan tantangan yang berbeda.
Yang membuat banyak orang terkejut adalah karena Enrique ternyata tak banyak membawa mantan anak asuhnya di Barcelona ke dalam Timnas Spanyol. Hanya Sergio Busquet dan Sergi Roberto yang dia panggil untuk menghadapi Inggris kali ini.
Jordi Alba yang biasanya selalu menjadi pilihan utama di sisi kiri pertahanan Spanyol bahkan tersingkir. Enrique lebih memilih memanggil bek kiri Chelsea, Marcos Alonso.
Meskipun demikian, Enrique diprediksi akan tetap menerapkan gaya permainan tiki taka ala Barcelona dengan intensitas permainan yang tinggi. Penyerang Spanyol, Alvaro Morata, menyatakan bahwa dalam sesi latihan Enrique meminta para pemainnya terus mempertahankan intensitas dan konsentrasi.
"Kami baru menjalani dua sesi latihan, dia selalu meminta para pemain memiliki intensitas dan konsentrasi yang tinggi. Dia tampak seperti orang yang selalu menginginkan kemenangan," ujarnya.
Menurut Morata, Enrique meminta para pemain Spanyol mengalirkan bola dengan cepat sambil terus mendominasi penguasaan. Enrique juga menekankan untuk bermain agresif dalam menekan lawan saat bertahan.
Masalah utama Enrique saat ini adalah karena Spanyol tak akan diperkuat oleh penyerang utama mereka, Diego Costa. Costa mengundukan diri dari timnas dengan alasan keluarga. Morata yang biasanya menjadi pilihan kedua musim ini belum menunjukan performa terbaiknya bersama Chelsea.
Terlepas dari masalah itu, Enrique juga harus mengantisipasi permainan Inggris yang ditangani oleh Gareth Southgate. Pelatih muda itu dianggap telah mengubah wajah permainan skuad Tiga Singa di Piala Dunia 2018.
Inggris dianggap tampil lebih atraktif dengan pola permainan 3-5-2 racikan Southgate. Mantan pemain Manchester United, Danny Higginbotham, menilai kunci permainan Inggris berada di tiga bek tengah yang mereka miliki: John Stones, Kyle Walker dan Harry Maguire.
Ketiganya memiliki kemampuan untuk menahan dan memainkan bola berlama-lama di lini pertahanan mereka sendiri. Tujuannya adalah untuk menarik para pemain lawan keluar dari area permainannya dan menciptakan ruang bagi pemain Inggris lainnya.
"Jika Maguire, contohnya, bisa keluar dari tekanan pemain lawan, area berikutnya yang dia tuju adalah lapangan tengah. Pada suatu titik gelandang lawan akan melihat seberapa jauh Maguire membawa bola," ujar pria didikan akademi Manchester United itu.
"Jika para gelandang lawan tak memberikan tekanan, dia akan terus berlari karena dia kuat dan cepat. Dia juga pemain yang selalu ingin maju dan melepaskan tendangan. Salah satu gelandang lawan pasti akan mencoba menekan dia."
"Seketika, Dele Alli atau Lingard akan lepas dari pengawalan dan bisa mendapatkan bola dengan leluasa. Empat atau lima pemain lawan akan terlambat menyadari itu ketika mereka mengejar bola. Sebagai bek lawan, apa yang akan anda lakukan? Alli bisa mengoper atau menembak langsung ke arah gawang," lanjutnya.
"Ya, semuanya berawal dari belakang tetapi pada akhirnya, tujuan dari strategi itu adalah agar membuat tim lawan kalah jumlah pemain di lapangan permainaan mereka sendiri. Itulah kenapa tiga bek tengah menjadi sebuah kunci bagi Inggris. Mereka berperan untuk bertahan, tetapi juga ketika membangun serangan. Itu yang dilakukan Inggris selama ini," kata Danny.
Hanya saja kali ini Southgate tak akan dapat memainkan Raheem Sterling yang selalu menjadi andalannya di Piala Dunia 2018. Sterling mengalami cedera sehingga harus absen. Posisi Sterling kemungkinan besar akan diisi oleh penyerang muda Manchester United, Marcus Rashford.
Taktik Southgate itu akan mendapatkan ujian dari gaya permainan agresif Spanyol ala Enrique. Bisa jadi, Inggris akan termakan strateginya sendiri karena Spanyol memiliki pemain-pemain cepat yang bisa menekan lini belakang mereka dalam sekejap. Atau mungkin saja skuad Matador yang akan diterkam oleh Tiga Singa karena memasuki kandang mereka.
Berdasarkan rekor pertemuan, Inggris memang lebih banyak meraih kemenangan ketimbang Spanyol. Dari 25 laga, Inggris mampu menang 13 kali sementara Spanyol hanya meraih 9 kemenangan, 3 laga lainnya berakhir imbang. Kedua tim terakhir kali bertemu pada 2016 lalu dan berakhir imbang.
Laga UEFA Nations League antara Inggris vs Spanyol akan berlangsung pada Ahad dini hari pukul 01.45 WIB.
ESPN| SKY SPORT