2011: Iker Muniain
Setelah memulai debutnya di skuad inti untuk Athletic Bilbao pada usia 16 tahun, Iker Muniain dengan cepat mendapatkan label 'El Messi del Botxo' alias Messi Bilbao. Pada musim 2011-12 ia mencapai final Copa del Rey dan Liga Europa, mencetak sembilan gol dalam 58 penampilan di semua kompetisi.
Sekarang di usia 25, Muniain tetap di Bilbao, meskipun ada desas-desus tentang pindah ke Manchester United di awal kariernya. Pemain sayap itu menikmati sukses 2016-17 tetapi belum mencapai figur dalam satu musim. Messi, sebaliknya, telah melakukannya setiap tahun sejak 2005-06.
2012: Ryo Miyaichi
Ryo Miyaichi. REUTERS/Toby Melville
Dijuluki 'Messi Jepang' dan 'Ryodinho' setelah berkat pinjaman yang sukses dengan Feyenoord pada tahun 2011, Ryo Miyaichi dari Arsenal tampaknya ditakdirkan untuk hal-hal besar. Dipinjamkan ke Bolton dan Wigan kurang berhasil, dan pemain sayap itu akan meninggalkan Arsenal hanya dengan satu penampilan di Premier League untuk The Gunners.
Miyaichi pindah ke klub lapis kedua Jerman FC St. Pauli pada 2015, di mana dia masih bermain. Setelah melewatkan seluruh musim 2017-18 karena pecahnya ligamen cruciatum, masa depan Messi, sekarang di usia 25 tahun, saat ini berusaha bagaimana dapat kembali ke bangku cadangan dengan mengikuti fitnes.
2013: Ryan Gauld
Pada tahun 2013, gelandang serang Skotlandia berusia 17 tahun, Ryan Gauld diberi label 'Baby Messi'. Gauld sendiri tidak begitu yakin: "Perbandingan dengan Messi cukup menggelikan," katanya kepada The Guardian. "Sangat bagus untuk dibaca, saya tidak terlalu memikirkannya."
Setahun kemudian, pemain Skotlandia itu bergabung ke Sporting CP seharga 3 juta pound sterling atau senilai 57 miliar, tetapi sejak itu hanya bermain dua kali untuk klub. Sekarang di usia 22, dia baru-baru ini dikaitkan dengan kepindahan kembali ke Skotlandia dengan Aberdeen.
Selanjutnya: Alen Halilovic, Martin Odegaard