TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga atau Menpora Imam Nahrawi enggan turut campur dalam urusan pemilihan pelatih kepala Timnas Indonesia. Meski begitu Imam mengatakan siap membantu jika ada masalah pendanaan yang menjadi masalah.
Baca: Simon McMenemy Latih Timnas? Bhayangkara FC Akui Didekati PSSI
"(Terkait pemilihan pelatih) Tanya ketua umumnya (PSSI), kok (tanya) saya? Yang pasti pemerintah sudah menganggarkan seluruh cabang olahraga, termasuk PSSI sebesar belasan miliar untuk digunakan timnas kepentingan Asian Games kemarin," ujar Imam saat ditemui di Gandaria City, Jakarta Selatan, Rabu, 12 September 2018.
Saat ini kursi pelatih Timnas memang belum ada kepastian. Pasca Asian Games 2018, pelatih asal Spanyol Luis Milla telah kembali ke negara asalnya. Proposal perpanjangan kontrak selama setahun yang diajukan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) pada Milla, belum juga mendapat respon.
Baca: Ini Jawaban Kurniawan Soal Kemungkinan Jadi Pelatih Kepala Timnas
Salah satu isu yang dikabarkan membuat pembahasan kontrak mandek adalah terkait besarnya gaji yang harus dikeluarkan PSSI untuk Milla. Pasca Asian Games, wacana untuk mengganti Milla pun muncul. Meski akhirnya PSSI memutuskan ingin melanjutkan kontrak Milla, namun hingga saat ini tak ada kejelasan terkait kontrak ini.
Imam mengatakan Kemenpora telah memberikan dana sejak awal. Adapun penggunaanya, ia menyerahkan sepenuhnya pada PSSI. Dana itu memang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan pemain, official, pelatih, manajer, alat, training camp, gizi, psikologi, hingga nutrisi atlet.
"Kalau toh butuh tambahan lagi, kami akan bantu nanti. Silahkan ajukan surat ya," kata Imam.
Saat ini, Eks Asisten Pelatih Bima Sakti dan Direktur Teknik PSSI Danurwindo ditunjuk menjadi pelatih sementara Timnas Indonesia. Mereka didampingi oleh dua eks pemain Timnas, Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandi, saat laga persahabatan melawan Mauritius kemarin.
EGI ADYATAMA