TEMPO.CO, Jakarta - Apakah momentum kebangkitan Timnas Indonesia akan berlalu begitu saja setelah Asian Games 2018? Pasalnya, belum ada kejelasan ke publik apakah pelatih dari Spanyol, Luis Milla, menyetujui proposal kontrak perpanjangan satu tahun yang ditawarkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Baca: Ditanya Soal Pelatih Timnas Indonesia, Begini Jawaban Menpora
Timnas Indonesia yang diwakili Timnas U-23 di bawah asuhan Luis Milla memang tidak mencapai target yang ditetapkan di Asian Games 2018, yaitu babak semifinal.
Tapi, penampilan Timnas U-23 yang diperkuat tiga pemain senior sampai putaran 16 besar memuaskan bagian besar pecinta dan pengamat sepak bola nasional.
Mereka kalah secara terhormat dari Uni Emirat Arab di 16 besar melalui adu penalti setelah bermain imbang 2-2 sampai perpanjangan waktu.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, enggan turut campur dalam urusan pemilihan pelatih Timnas Indonesia. Tapi, Imam mengatakan siap membantu jika ada masalah pendanaan yang menjadi masalah.
"Yang pasti pemerintah sudah menganggarkan seluruh cabang olahraga, termasuk PSSI sebesar belasan miliar untuk digunakan timnas kepentingan Asian Games kemarin," ujar Imam saat ditemui di Gandaria City, Jakarta Selatan, Rabu, 12 September 2018.
Salah satu isu yang dikabarkan membuat pembahasan kontrak Milla mandek adalah terkait besarnya gaji yang harus dikeluarkan PSSI untuk Milla.
Pasca Asian Games, wacana untuk mengganti Milla pun muncul. Meski akhirnya PSSI memutuskan ingin melanjutkan kontrak Milla, namun hingga saat ini tak ada kejelasan terkait kontrak ini.
Imam mengatakan Kemenpora telah memberikan dana sejak awal. Adapun penggunaanya, ia menyerahkan sepenuhnya pada PSSI. "Kalau toh butuh tambahan lagi, kami akan bantu nanti. Silahkan ajukan surat."
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy. (twitter)
Lantas muncul kabar Simon McMenemy akan menggantikan posisi Milla di Timnas Indonesia untuk kejuaraan bergengsi, Piala AFF. Klub Liga 1 Indonesia, Bhayangkara FC, membenarkan peluang pelatihnya itu menangani Timnas Indonesia.
"Sudah ada pembicaraan berkaitan dengan Simon. Namun hanya sekadar ngobrol-ngobrol dan berdiskusi. Belum ada keputusan apapun," ujar Manajer Bhayangkara FC AKBP Sumardji di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, Rabu malam.
McMenemy membawa Filipina menembus semifinal Piala AFF 2010 sebelum ditaklukkan Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Ia membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 Indonesia musim 2017. Pelatih asal Skotlandia ini mengatakan mengetahui kebenaran isu tersebut. "Saya belum mengetahuinya. Namun, meski cuma isu, menjadi kandidat pelatih Timnas Indonesia adalah sebuah kehormatan," katanya.
Baik Milla maupun McMenemy yang dipilih PSSI menangani Timnas Indonesia di Piala AFF nantinya, dana memang menjadi salah satu faktor penting dalam pengembangan prestasi olahraga kompetisi di manapun. Tinggi dan rendahnya nilai dana berkaitan erat dengan perhitungan dan konsekuensi dari hasil yang diharapkan.
Belasan tahun lalu di lantai bawah Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta -jauh sebelum Imam Nahrawi menjadi menteri- Ruud Gullit didatangkan untuk menjadi pembicara sebagai bagian dari kerja sama dengan KNVB, PSSI-nya Belanda.
Baca: Kurniawan Minta PSSI Segera Tentukan Pelatih Timnas Indonesia
Pahlawan Belanda di Euro 1988 dan mantan bintang AC Milan ini antara lain mengatakan, “Prestasi Belanda saat ini di bawah negara-negara Eropa lainnya karena dana kami tak sebesar mereka.”
EGI ADYATAMA