TEMPO.CO, Jakarta - Timnas U-19 Indonesia mengalami kekalahan 0-3 dari Timnas U-19 Cina pada laga terakhir Piala Anniversary PSSI Selasa malam kemarin. Pelatih Indra Sjafri menilai anak asuhnya bermain kurang berani pada laga itu.
Ketiga gol Cina dicetak oleh Guo Tianyu pada menit ke-39, Chaoyang Liu menit ke-44, dan Jinze Wang menit ke-66. Dua gol awal Cina tercipta lewat skema bola mati.
Usai laga Indra Sjafri mengakui bahwa antisipasi anak asuhnya terhadap keunggulan tim lawan melalui bola mati gagal diaplikasikan saat pertandingan. Padahal, Nurhidayat cs sudah berlatih mengantisipasi akan hal ini karena postur pemain lawan lebih tinggi sehingga harus menghindari pelanggaran-pelanggaran di sekitar pertahanan.
"Kami sudah mengantisipasi agar tidak ada tendangan bebas. Namun, ternyata dua gol pertama mereka berawal dari set-piece. Selain itu, taktikal juga tidak bisa berjalan baik karena seringnya pemain kehilangan bola," kata Indra Sjafri.
Pelatih asal Sumatera Barat ini juga mengakui pemain kurang berani dan bola begitu cepat hilang. Begitu timnya mendapatkan bola, hanya beberapa sentuhan bola sudah hilang lagi. Namun, Indra Sjafri menyatakan akan memperbaiki semua kekurangan tim sebelum berlaga di Piala AFC U-19 mendatang.
"Ini akan menjadi evaluasi, terutama pemain-pemain yang baru dicoba. Timnas Indonesia U-19 masih ada laga uji coba lagi dan ini akan menjadi pertimbangan untuk mengerucutkan pemain menjadi 23 pemain yang akan bermain di Piala AFC nanti," lanjutnya.
Sebelum berlaga di Piala AFC U-19, Garuda Nusantara akan melakoni laga uji coba melawan Arab Saudi dan Yordania pada awal Oktober mendatang. Pada ajang Piala AFC U-19, Timnas Indonesia U-19 akan berada di grup A bersama Qatar, Uni Emirat Arab, dan Taiwan.
PSSI