TEMPO.CO, Jakarta - Suporter Manchester United, menurut koran Manchester Evening News (MEN), terbelah antara mendukung manajer tim, Jose Mourinho, dan pemain, Paul Pogba.
Baca: Mourinho Didukung MU, Barcelona Siap Ambil Paul Pogba
Ketidakcocokan keduanya meruncing melalui rekaman video yang menggambarkan konflik mereka pada sesi latihan United pada Rabu pagi waktu setempat, 26 September, di Carrington, Manchester.
Baca: Kisruh Jose Mourinho - Paul Pogba di MU Dianggap Makin Parah
Bagaimana Pogba tidak menyalami Mourinho ketika datang ke tempat latihan. Mou kemudian tampak berbicara di dekat Pogba dan kemudian terlihat reaksi dari pemain gelandang asal Prancis itu.
Baca: Mou Copot Paul Pogba Sebagai Wakil Kapten, Ini Alasan Sebenarnya
Konflik Mourinho dengan Pogba dimulai sebelum pemain ini membawa Prancis menjuarai Piala Dunia 2018. Tapi, kini perselisihan mereka kian terbuka.
Setelah United diimbangi Wolves 1-1 di Old Trafford dalam lanjutan Liga Primer Inggris 2018-19, Sabtu 22 September 2018, Pogba mengkritik strategi Mourinho. Pemain ini mengatakan seharusnya dengan bermain di kandang, mereka bermain lebih menyerang dan menyerang.
Lantas sebelum United dikalahkan Derby Conty melalui adu penalti Piala Carabao, Selasa lalu, di Old Trafford, Mourinho sudah mengumumkan mencabut jabatan Pogba sebagai wakil kapten dan mengeluarkannya dari skuad melawan Derby.
MEN kemudian mengadakan jajak pendapat melalui jaringan media sosial, Twitter. Hasilnya 54 persen dari 7000 responden mengatakan Mourinho seharusnya yang pergi dari Manchester United. Sedangkan yang berpendapat Pogba yang harus pergi 14 persen.
Adapun 23 persen lainnya mengatakan sebaiknya dua orang itu sama-sama pergi meninggalkan Old Trafford. Sembilan persen mengatakan keduanya harus mencari solusi jalan keluar.
Konflik secara terbuka yang sedang menghangat ini bukan peristiwa yang paling “brutal” di Liga Primer Inggris.
Yang paling seru ketika Roberto Mancini sebagai manajer Manchester City pada kurun waktu 2009-2013 nyaris berkelahi dengan pemain penyerang Mario Balotelli dalam sebuah sesi latihan kalau tidak dipisahkan oleh staf tim.
Peristiwa itu terjadi setelah Balotelli melakukan pelanggaran terlalu keras kepada Scott Sinclair dalam sesi latihan di Carrington. Balotelli kemudian meninggalkan tempat latihan dan pemain asal Italia ini akhirnya mesti hengkang dari City.
Konflik pelatih dan pemain juga pernah terjadi di tim Belanda. Edgar Davids menyampaikan protes kepada Guus Hiddink dalam sebuah sesi latihan di Inggris saat mengikuti Euro 1996. Setelah gagal mengalahkan Skotlandia pada pertandingan pertama Grup A, Davids melancarkan kritik secara terbuka.
Davids mengatakan Hiddink lebih mengutamakan pemain berkulit putih dalam menyusun pemainnya. Hasilnya Davids dipulangkan ke Belanda.
Johan Cruyff begitu superior ketika menjadi manajer Barcelona 1988-1996. Gary Lineker, bintang tim nasional Inggris ketika mencapai semifinal Piala Dunia 1990 dan menjadi pencetak gol terbanyak, pernah dibuat tak berkutik ketika membela klub Catalan itu.
Cruyff menempatkan Lineker di posisi yang tak disukainya, penyerang tapi lebih terkonsentrasi ke sayap. Lineker tak berkembang dan kerap mengeluh. Namun, sang maestro Cruyff bergeming.
Baca: MU Diprediksi Akan Pecat Mourinho dan Tak Jual Pogba
Satu pemain lagi yang sering kontra dengan Cruyff di Barcelona pada era yang berbeda adalah Hristo Stoichkov. Mantan bintang sepak bola Bulgaria kerap memprovokasi para pemain Barca yang lain di kamar ganti untuk memberontak kepada Cruyff.