TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Jerman dan Turki akan melakukan presentasi terakhir pada Kamis ini, 27 September 2018, kepada Persatuan Sepak Bola Eropa (UEFA), tentang kelayakan masing-masing negara itu menjadi tuan rumah Piala Eropa atau Euro 2024.
Baca: Buffon Nyatakan Siap Bela Timnas Italia di Euro 2020
Kejuaraan sepak bola antarnegara Eropa ini merupakan kejuaraan sepak bola paling bergengsi di dunia setelah World Cup.
Kedua akan melakukan prestasi terakhir sebaik mungkin pada Kamis ini, sebelum UEFA mengeluarkan pengumuman siapa yang terpilih.
Turki mungkin dalam posisi di bawah Jerman alias dalam posisi underdog dalam pemilihan tuan rumah Euro 2024. Hal ini mengingat banyaknya isu bahwa Turki punya kekurangan dalam masalah hak asasi manusia dan anggapan tentang kapasitas hotel yan terbatas di sejumlah kota di Turki.
Selain ada kekhawatiran soal infrastruktur transportasi di Turki setelah Piala Eropa kembali dengan format satu negara tuan rumah. Sedangkan Euro 2020 atau tahun depan akan dilangsungkan di 13 negara.
Tapi, Wakil Presiden Sepak Bola Turki, Servet Yardimci, mengatakan tidak ada alasan yang akurat mengapa negara mereka seharusnya tidak bisa menjadi tuan rumah Euro 2024.
“Masalah hak asasi manusia menjadi prioritas tertinggi dari negara kami,” kata Yardimci. “Dengan UEFA memberikan turnamen ini ke Turki juga akan membuat Turki semakin cepat untuk berada dalam posisi yang jauh lebih baik dalam hal mematuhi hak aksasi manusia.”
Baca: UEFA Nations League, Kompetisi Baru Negara Eropa Segera Bergulir
Sedangkan Jerman sudah berpengalaman menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006. Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), Friedrich Curtius, menggambarkan jika tuan rumah Euro 2024 diberikan kepada mereka, UEFA telah melalukan pertaruhan yang aman.
BBC | ESPN