TEMPO.CO, Yogyakarta - Kemenangan telak PS Tira atas Bhayangkara FC dalam laga lanjutan kompetisi Liga 1 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Sabtu petang 6 Oktober 2018 sangat disyukuri jajaran pemain hingga pelatih PS Tira.
Baca: Klasemen Liga 1 Pekan Ke-24: Sriwijaya FC dan PS Tira Menang
Bagaimana tidak, kemenangan dengan skor 2-0 itu bertepatan dengan momentum Hari Ulang Tahun TNI selaku induk PS Tira yang belum lama merayakan hari jadinya ke-73 pada 5 Oktober 2018.
"Kemenangan PS Tira ini sekaligus menjadi kado terbaik untuk TNI," ujar pelatih kepala PS Tira Nil Maizar usai laga.
Dalam laga itu, Bhayangkara FC yang pada putaran pertama Liga 1 lalu sempat mencukur PS Tira dengan skor 4-2, dibuat tak berkutik dan menjadi bulan-bulanan permainan cepat The Young Warriors sejak babak pertama.
Dua gol PS Tira disumbangkan Dzimitry Rekish di menit 3 dan Aleksandar Rakic di menit 30 berhasil memutus cerita buruk kekalahan PS Tira saat menjalani tiga laga kandang berturut-turut.
"Meskipun ada tiga peluang gol yang sempat terlepas dan gagal dimanfaatkan dengan baik, tapi kemenangan ini jadi modal kuat saat melawan PSMS Medan pekan depan," ujarnya.
Dalam laga itu, PS Tira tak diperkuat dua pilarnya yakni Ryan Wiradinata dan Firmansyah karena harus pulang kampung ke Palu untuk mengecek kondisi keluarganya pasca bencana gempa dan tsunami yang melanda wilayah itu.
Adapun pelatih Bhayangkara FC Simon Alexander McMenemy menilai kekalahan anak asuhnya atas PS Tira ini karena sejumlah faktor. "Kami merasa tak beruntung dalam laga ini. PS Tira main bagus di babak awal sehingga punya banyak sekali peluang gol tercipta," ujar Simon.
Simon mengakui salah satu kunci kemenangan PS Tira adalah karena memiliki Alexandar Rakic. "Rakic anda tahu sangat tajam ketika mendapatkan peluang, kami tak heran dia menjadi pemain dengan gol terbanyak di Liga 1," ujar Simon.
Selain itu, Simon juga menilai pertahanan PS Tira sangat jauh berbeda dengan ketika bertemu dalam putaran pertama Liga 1 lalu. PS Tira, menurutnya, memiliki lini belakang dengan pertahanan sangat rapat dan susah ditembus para pemain Bhayangkara.