TEMPO.CO, Jakarta - Manchester United berhasil meraih kemenangan 3-2 atas Newcastle United pada laga Liga Inggris, Sabtu malam kemarin. Meski sempat tertinggal 0-2 terlebih dahulu, Manchester United mampu bangkit dan mencetak 3 gol pada babak kedua.
Bagi mantan pesepakbola Paul Ince, kemenangan itu membuktikan bahwa filosofi permainan bertahan ala Mourinho telah usang. Manchester United, menurut dia, sudah seharusnya bermain menyerang seperti pada babak kedua laga itu.
"Apa yang harus dia mengerti adalah bahwa permainan ini telah berubah. Ini bukan seperti saat dia di Inter Milan memenangkan Liga Champions dengan memarkir bis dan bermain bertahan. Filosofi dan tim yang dia miliki saat itu sangat berbeda dengan Manchester United," ujar Ince dalam wawancara dengan radio BBC.
"Manchester United memiliki tradisi bermain sepak bola menyerang. Suporter ingin melihat sepak bola yang menghibur," lanjutnya.
Pada laga itu, Manchester United memang lebih banyak ditekan Newcastle United. Alhasil skuad asuhan Rafa Benitez sempat unggul 0-2 lewat gol cepat Kenedy dan Muto pada 10 menit pertama babak pertama.
Baru setelah itu Mourinho memutuskan untuk lebih membuat timnya menyerang. Dia menarik keluar bek Eric Bailly dan memasukkan Juan Mata untuk menambah daya gedor timnya.
Pada babak kedua, Manchester United menguasai pertandingan dengan sangat baik. Tekanan demi tekanan mereka lancarkan ke gawang Newcastle hingga akhirnya Anthony Martial dan Alexis Sanchez mencetak gol kemenangan bagi mereka.
Hasil itu memutus rantai hasil buruk Manchester United dalam 4 laga terakhir mereka. Setan Merah bahkan sempat dua kali kalah dari West Ham dan Derby County. Akibat hasil buruk itu isu pemecatan Jose Mourinho pun sempat berhembus kencang. Namun, dengan kemenangan atas Newcastle, isu itu kembali meredup.
BBC