TEMPO.CO, Jakarta - Dulu semasa menjadi pemain, Bima Sakti Tukiman dan kawan-kawan pernah diharapkan membuka era baru persepakbolaan Indonesia dengan mengikuti program tim PSSI Primavera di Italia dan Sampdoria Primavera. Bima juga kemudian sempat membela klub Helsingborgs IF di Swedia 1995-1996.
Baca: Bima Sakti Isyaratkan Luis Milla Tak Kembali ke Timnas Indonesia
Kini, mantan pemain gelandang berusia 42 tahun berpeluang lagi membuka era baru di persepakbolaan Indonesia sebagai pelatih tim nasional Indonesia.
Baca: Pelatih Hong Kong Puji Bima Sakti dan Timnas Indonesia
Bima kemungkinan besar akan menjadi pelatih penuh Timnas Indonesia yang sebentar lagi akan berlaga di Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) 2018 yang mulai berlangsung pada 8 November, dengan sistem pertandingan kandang dan tandang.
Baca: Tipis, Peluang Timnas Indonesia Uji Coba Lagi Sebelum Piala AFF
Timnas Indonesia bergabung dengan juara bertahan Thailand, Singapura, Filipina, dan Timor Leste dalam babak penyisihan grup B.
Bima sebenarnya adalah pelatih kepala sementara Timnas Piala AFF 2018 Indonesia ini, sambil menunggu kedatangan Luis Milla dari Spanyol.
Tapi, setelah pertandingan uji coba timnas melawan Hong Kong di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Selasa malam, 16 Oktober, Bima mengisyatkan Milla tak akan kembali melatih timnas setelah pelatih dari Spanyol ini bekerja sama dengan Bima, sebagai asisten, menangani tim Garuda ini merebut medali perunggu di SEA Games 2016 dan mencapai babak 16 besar Asian Games 2018.
“Saya selalu komunikasi dengan Coach Luis, tadi juga mengirim pesan lewat WA,” kata Bima. Menurut Bima, pesan yang disampaikan Milla yaitu kata “See You." “Coach Luis Milla bilang sampai ketemu,” kata Bima yang merintis karier di klub Pupuk Kaltim Bontang ini.
Bima menyerahkan sepenuhnya keputusan penunjukkan pelatih kepala tim ini kepada pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), ketika Piala AFF akan berlangsung kurang dari sebulan lagi. “Tapi, jika ditunjuk, saya siap,” kata Bima.
Bila melihat perkembangan terakhir, Bima layak dipilih PSSI untuk memimpin Timnas Indonesia ke Piala AFF 2018. Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, juga punya hubungan sejarah dengan Bima.
Ketika Bima masih menjadi pemain dan membela Pelita Jaya 1996-1999, Danurwindo adalah pelatih salah satu klub legendaris di kompetisi Indonesia.
Ketika Bima dan kawan-kawan pulang dari program PSSI Primavera dan menjadi tulang punggung tim Indonesia di Piala Asia U-19, Danurwindo adalah asisten dari pelatih kepala asal Italia, Romane Matte.
Teman-teman satu angkatan dengan Bima di PSSI Primavera kini juga sudah terlibat dalam tim pelatih yang mendukungnya, seperti mantan Kiper Kurnia Sandy dan Kurniawan Dwi Yulianto, yang pernah membela Sampdoria.
Baca: Piala AFF: Timnas Indonesia Sudah Siapkan Program Lawan Singapura
Jika Bima jadi dipilih, ia adalah pelatih lokal yang memimpin Timnas di Piala AFF setelah Nil Maizar pada 2012, Benny Dollo 2008, Danurwindo 1996, Dananjaya 2000, dan almarhum Rusdi Bahalwan 1998.