TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Timnas U-19 Indonesia, Witan Sulaeman, menjadi bintang lapangan pada laga Piala AFC U-19 melawan Taiwan Kamis kemarin. Witan mencetak dua gol dan satu assist untuk membawa skuad Garuda Muda menang 3-1.
Pemain yang kini masih bersekolah di Sekolah Khusus Olahrawagan (SKO) Ragunan itu membuka keunggulan Timnas U-19 lewat umpannya pada menit ke-50. Umpan itu berhasil dimaksimalkan seniornya, Egy Maulana Vikri, menjadi gol.
Witan lalu mencetak gol pada menit ke-71 melalui sundulan dan gol keduanya ditorehkannya pada di menit ke-89.
Performa Witan pun mendapatkan banyak pujian. Tak hanya dari kubu Timnas U-19, kubu Taiwan pun mengakui kemampuan pemain dengan tinggi tubuh hanya 175 cm itu.
Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri, bahkan tak bisa memberikan kritikan kepada penampilan Witan. Pemain asal Palu itu memang tampil ganas di saat bintang Timnas U-19 lainnya seperti Egy, Saddil Ramdani dan M Rafli Mursalim, mendapatkan kawalan ketat dari lawan.
"Sulit menemukan kesalahan pemain ketika dia mencetak dua gol dalam satu pertandingan. Namun penampilannya tetap akan dievaluasi," ujar pelatih timnas U-19 Indonesia Indra Sjafi mengomentari performa Witan.
Pelatih timnas U-19 Taiwan Von Ca Nhum juga "angkat topi" untuk Witan. Menurut dia, Witan merupakan pemain yang sukar dihadang secara individu.
Hal tersebut terlihat dari ketiga gol ke gawang Taiwan akibat "ulah" pemain bernomor punggung delapan itu. Semuanya terjadi kala pemain Taiwan memberikan Witan ruang untuk bergerak di sekitar kotak penalti.
"Dia sangat cepat dan tajam," kata Von Ca Nhum.
Dicegat awak media ketika berjalan menuju ruang ganti Stadion Utama Gelora Bung Karno, Witan, menanggapi dengan rendah hati dua gol dan satu assistnya ke gawang Taiwan.
"Tidak penting siapa yang mencetak gol, yang penting tim menang," tutur kata pesepak bola yang lahir pada 8 Oktober 2001 itu, diselingi senyum.
Witan menilai masih banyak yang harus diperbaiki di laga berikutnya Grup A menghadapi Qatar, Ahad mendatang. Dia mengaku masih terburu-buru dalam menyerang dan itu merupakan hal yang harus mendapatkan evaluasi.
"Namanya jiwa masih muda, terkadang kami tidak sabar ingin cepat-cepat mencetak gol," ujar Witan.
Sebelum kembali ke bus merah tim nasional Indonesia yang sudah menunggu, Witan dengan mantap ingin mempersembahkan dua golnya untuk korban bencana gempa bumi serta tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, termasuk keluarganya yang memang tinggal di Palu.
"Dua gol itu untuk masyarakat Indonesia, khususnya untuk keluarga di Palu dan semua korban bencana di Sulawesi Tengah," kata dia.
Kemenangan itu membuat Timnas U-19 Indonesia untuk sementara memimpin Grup A Piala AFC U-19 dengan keunggulan selisih gol dari peringkat dua Uni Emirat Arab yang menaklukkan Qatar 2-1 di laga sebelumnya.