Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Timnas U-19: Kehadiran Hiddink di Bekasi dan Cara Melawan Jepang

image-gnews
Guus Hiddink. AP/Gero Breloer
Guus Hiddink. AP/Gero Breloer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guus Hiddink berada di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Selasa 23 Oktober 2018, untuk menyaksikan permainan tim nasional Cina U-19 dalam putaran final Piala Asia U-19 melawan Arab Saudi pada pertandingan penyisihan grup.

Baca: Timnas U-19 Lolos: Nurhidayat Kartu Merah, Kenapa Saddil Ditarik?

Hiddink, pelatih berkaliber dunia yang membawa tim Korea Selatan senior mencapai babak semifinal Piala Dunia 2002, sedang mengamati pemain tim nasional Cina U-19 yang pantas masuk ke dalam skuad pelatih dari Belanda itu sekarang, yakni tim nasional Cina U-21, yang dipersiapkan untuk Olimpiade 2020.

Baca: Jadi Pahlawan Timnas U-19 Indonesia, Witan Sulaeman Merendah

“Saya melihat ada beberapa pemain U-19 berpotensi di video dan sekarang saya ingin melihat langsung,” kata pelatih berusia 71 tahun itu kepada kantor berita Cina, Xinhua, Oktober 2018 ini.

Baca: Begini Kondisi Penyerang Timnas U-19, Egy Maulana Vikri

Tim Cina U-19 yang disaksikan langsung Hiddink akhirnya menyerah 0-1 dari Arab Saudi sehingga dipastikan tersisih dalam babak penyisihan grup Piala Asia U-19 2018 di Indonesia.

Sepak bola, seiring perkembangan zaman, semakin kompetitif, apalagi ketika ilmu, keterampilan, skill, dan teknik bermain bola kian bisa diserap di seluruh penjuru dunia karena perkembangan teknologi.

Tapi, mental merasa rendah diri melawan tim mapan masih sering terjadi. Soal mental itulah yang menjadi salah satu catatan istimewa yang bisa diambil dari Hiddink buat perjuangan Timnas U-19 yang akan melawan Jepang pada perempat final Piala Asia U-19, Minggu 28 Oktober 2018.

Hiddink merevolusi mental kepercayaan diri pemainnya ketiga bertugas di Korea Selatan pada Piala Dunia 2002.

Teknik dan kekuatan fisik boleh mendekati, tapi biasanya tim-tim dari Asia akan mengalami rasa kurang percaya diri menghadapi tim-tim mapan dari Eropa. Akibatnya, permainan mereka tidak keluar, tegang karena merasa tertekan, dan kemudian bermain terburu-buru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama dua tahun sejak 2000, Hiddink membenahi mental para pemain Korea Selatan itu sampai bisa berani “bermain bola” di hadapan raksasa-raksasa sepak bola mapan di Eropa itu pada Piala Dunia 2002 di Jepang dan Korea Selatan.

Di Piala Dunia 2002, para pemain Korea Selatan di bawah asuhan Hiddink tak lagi menampilkan “sepak bola darurat”, yaitu masuk ke lapangan dalam perasaan tertekan dan kemudian defensif, mengkreasi umpan-umpan sporadis, dan buru-buru menyapu bola ke depan.

Ada tuduhan kecurangan dan kegeraman dari suporter Italia dan Spanyol yang menilai kekalahan tim-tim mereka pada babak kedua dan perempat final dari tim asuhan Hiddink karena posisi Korea Selatan sebagai salah satu tuan rumah.

Tapi, secara keseluruhan, revolusi mental Hiddink di tim sepak bola Korea Selatan saat itu adalah hal tak terbantahkan dan banyak dipuji.

Timnas U-19 Jepang yang akan dihadapi Timnas U-19 Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu 28 Oktober 2018, juga adalah tim mapan.

Jepang juara bertahan, pernah mengalahkan Timnas U-19 beberapa bulan lalu, dan sepak bola mereka sudah jauh berkembang maju dibandingkan Indonesia.

Padahal pada era 1998, Jepang masih belajar dari Indonesia, antara lain ketika klub Matsushita, mengontrak Ricky Yakobi, mantan bintang penyerang tim nasional Indonesia.

Tapi, seperti kata Pelatih Timnas U-19 Indra Sjafri, tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola, termasuk mengalahkan sang raksasa, Jepang, pada perempat final, Minggu mendatang.

Baca: Timnas U-19 Hadapi Jepang, Ini Kata Indra Sjafri dan Witan

Witan Sulaeman dan kawan-kawan bisa bermain lepas seperti Ahn Jung-hwan dan kawan-kawan pada era Guus Hiddink di Piala Dunia 2002. Mereka tampil percaya diri untuk mengalahkan Italia dan Spanyol pada babak kedua dan perempat final melalui perpanjangan waktu dan adu penalti.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

8 jam lalu

Park Hang-seo juga pernah membawa timnas Vietnam meraih medali emas pada ajang SEA Games 2020. Pada laga final, Vietnam berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 3-0. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

Park Hang-seo beri sinyal akan kembali latih timnas Vietnam, setelah digilas timnas Indonesia di penyisihan Piala Dunia lalu.


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

12 jam lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

23 jam lalu

Tangkapan layar (kiri) salah satu suplemen kesehatan yang ditarik kembali oleh Kobayashi Pharmaceutical pada 22 Maret 2024. Beberapa produk lainnya, termasuk Mio Sparkling Sake Premium (Rose) (kanan), telah ditarik kembali sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan.  (Gambar dan foto: situs Kobayashi Pharmaceutical dan Singapore Food Agency
Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

1 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

1 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.


Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

2 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka


Mengintip Hotel Kapsul Khusus Gamer di Jepang, Ada Lantai Khusus Perempuan

2 hari lalu

E-Sports Hotel E-Zone. Instagram.com/@esportshotelezone
Mengintip Hotel Kapsul Khusus Gamer di Jepang, Ada Lantai Khusus Perempuan

Bagi penggemar e-sport hotel ini memungkinkan untuk bermain game sepanjang hari, tersedia juga lantai khusus perempuan


LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

2 hari lalu

Aktivis lingkungan PBHI saat melakukan aksi penyampaian Somasi (Teguran) kepada Pemerintah Jepang terkait dengan Pembuangan Limbah Nuklir PLTN Fukushima Daiichi (Air Limbah Nuklir Fukushima)  ke Laut di depan Kedubes Jepang, Jakarta, Senin 15 Januari 2024. Dalam aksinya aktivis mengkhawatirkan kondisi laut Jepang yang sudah dicemari oleh limbah nuklir. Dalam jangka panjang limbah ini berpotensi mencemari perairan Indonesia, khususnya Jakarta. TEMPO/Subekti.
LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

Pemerintah Jepang digugat oleh dua organisasi Indonesia atas pelepasan air radioaktif dari PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik.


Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

3 hari lalu

Penandatanganan Kontrak Kerjasama Bantuan Hibah Pemerintah Jepang yang dilakukan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi (kiri) dengan perwakilan dari General Incorporated Association Birdlife International Tokyo (kanan) sebagai organisasi pelaksana proyek pada 25 Maret 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo


Jepang Optimis Kerja Sama Bilateral akan Naik di Bawah Pemerintahan Prabowo Subianto

3 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Optimis Kerja Sama Bilateral akan Naik di Bawah Pemerintahan Prabowo Subianto

Duta Besar Jepang yakin kerja sama bilateral Jepang dan Indonesia akan semakin kuat di bawah pemerintahan Prabowo Subianto