TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan pendukung Tim Nasional Indonesia U-19 atau Timnas U-19 Indonesia telah membanjiri Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Ahad, 28 Oktober 2018. Mereka datang dari berbagai kota untuk menyaksikan langsung pertandingan babak perempat final Piala Asia atau Piala AFC U-19 antara Indonesia dan Jepang mulai pukul 19.30 WIB.
Baca: Akan Nonton Timnas U-19 di TV, Presiden Jokowi: Harus Optimistis
Imam Faori, 35 tahun, salah satunya. Ia telah datang bersama seorang temannya sejak pukul 13.00 dari Joglo, Jakarta Barat. "Ini pertandingan yang dinanti karena bersejarah," kata Imam di luar kawasan Gelora Bung Karno.
Baca: Timnas U-19 Vs Jepang, Kageyama: Yang Membedakan Kini Pelatihnya
Ia yakin pemain Indonesia bakal tampil maksimal dalam pertandingan hari ini. Terlebih hari ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. "Saya yakin menang."
Baca: Timnas U-19 Vs Jepang, Indra: Momentum Sumpah Pemuda
Menurut Imam, Jepang bukan lawan yang mudah bagi Indonesia. Namun, Ia optimistis menang karena pemain Indonesia yang sekarang dinilainya cukup solid.
Ia memprediksi Indonesia bakal menang dari Jepang 2-1. "Yang penting pertahanan Indonesia harus diperkuat. Saya lihat pertahanan Indonesia sering lengah, yang membuat sering kecurian angka."
Emah Juniati, 21 tahun, juga ingin menonton pertandingan Indonesia melawan Jepang. Ia datang bersama enam orang teman lelakinya dari Bintaro, Jakarta Selatan.
Emah pun datang lebih awal ke stadion untuk merasakan antusias nontong langsung pertandingan. "Ini pengalaman pertama saya nonton langsung di stadion."
Emah berharap pemain Indonesia bisa berjuang keras untuk menang. "Dengan dukungan rakyat sendiri saya yakin Indonesia bisa bermain maksimal dan menang," ujarnya.
Baca: Timnas U-19 versus Jepang: Mampukah Indonesia jungkir-balikkan ...
Pihak Keamanan GBK Ferry Sani Permayadi, 24 tahun, mengatakan sejak pukul 12.00 memang suporter Indonesia telah datang ke GBK. Pertandingan, kata dia, baru dimulai pukul 19.30. "Sudah banyak sejak abis zuhur penonton yang datang," ujarnya.
IMAM HAMDI