TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas U-19 Indonesia Indra Sjafri menekankan pentingnya komitmen serius untuk mengembangkan pemain muda di Indonesia. "Komitmen itu penting agar mereka kelak menjadi pemain siap pakai di tim nasional senior," ujar Indra, Ahad.
Timnas U-19 kandas di babak perempat final Piala Asia (AFC) setelah ditaklukkan Jepang dengan skor 0-2 pada laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad.
Baca: Timnas U-19 Indonesia Vs Jepang 0-2, Kenapa Egy Tak Main?
Menurut pelatih asal Sumatera Barat itu, salah satu cara untuk menjaga pesepakbola-pesepakbola berbakat Indonesia di tim nasional kelompok umur adalah dengan menunjuk pelatih timnas U-16, U-19 dan U-22.
Indra Sjafri hanya melatih Indonesia sampai Piala U-19 Asia 2018. Artinya setelah turnamen itu, posisi pelatih timnas U-19 kosong, sama seperti timnas U-16 dan timnas U-22 yang tanpa pelatih usai juru taktik sebelumnya masing-masing Fakhri Husaini dan Luis Milla menunaikan tugasnya.
"Harus tetap ada program jangka panjang untuk para pemain, siapapun pelatih timnas, seperti Jepang yang menargetkan juara dunia di tahun 2050 dan sudah membuat langkah menuju ke sana," kata Indra. "Selain itu, keberadaan pelatih juga penting untuk mengawasi kinerja para pemain timnas yang berlaga di klub masing-masing.
Baca: Pelatih Jepang Nilai Timnas U-19 Indonesia Bisa Bersaing di Asia
Khusus untuk timnas U-19 dan usia di atasnya, Indra Sjafri berpandangan para pemainnya tidak perlu diikutkan dalam pemusatan latihan (TC) dalam waktu yang lama. Mereka diharapkan matang di kompetisi, seperti timnas U-19 saat ini yang hampir semua pemainnya berlaga di Liga 1 maupun Liga 2 Indonesia.
Sementara itu, saat melawan Jepang, Timnas U-19 takluk oleh dua gol yang dicetak oleh bek Sunki Higashi di menit ke-40 dan penyerang Taisei Miyashiro (70'). Kegagalan di delapan besar memupuskan harapan Indonesia melaju ke Piala U-20 Dunia FIFA.