TEMPO.CO, Jakarta - Tim nasional Indonesia akan menjalani laga pembuka di Piala AFF Suzuki 2018 pada 9 November. Pelatih Indonesia Bima Sakti sudah memanggil 23 pemain yang masuk dalam skuadnya.
Baca: Persija: Riko Simanjuntak Susul Andritany Ke Timnas Piala AFF
Pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurjaman menyatakan Indonesia punya peluang besar meraih prestasi di turnamen Piala Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) ini. Melihat materi pemain yang dibawa Bima Sakti, ia optimistis prestasi Indonesia bisa lebih baik dari sebelumnya walau terjadi pergantian kepala pelatih jelang turnamen bergulir.
"Timnas ada progres bagus walau ganti pelatih. Jadi saya pikir bagus (materi pemainnya)," kata Djadjang saat dihubungi, Rabu, 31 Oktober 2018. Menurut mantan Pelatih Persib Bandung itu Thailand dan Vietnam akan menjadi lawan terberat Indonesia.
Timnas Indonesia sudah lima kali menjejakkan kaki di partai final Piala AFF. Tim Merah-Putih berhasil ke final pada 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016. Publik berharap Evan Dimas cs pada tahun ini bisa mengikuti jejak Timnas junior U-16 yang berhasil menjuarai Piala AFF 2018.
Lebih lanjut, Pelatih Mitra Kukar Rahmad Darmawan menilai pergantian kepala pelatih dari Luis Milla ke Bima Sakti dinilai tidak akan berdampak besar kepada permainan tim. Pasalnya, Bima bukan orang baru di tubuh timnas saat ini. Menurut dia, Bima bisa meneruskan program dan filosofi permainan yang ditinggal Milla. "Thailand, Vietnam, dan Malaysia akan jadi batu sandungan," kata dia.
Dari 10 kontestan Piala AFF 2018, hanya tiga negara yang mengandalkan pelatih lokal. Mereka adalah Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Sisanya, seperti Vietnam dan Thailand mempercayai pelatih asing untuk menukangi timnasnya. Vietnam mengangkat pelatih asal Korea Selatan, Park Hang Seo, dan Thailand menunjuk Milovan Rajevac asal Serbia.
Baca: Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018
Sedangkan Filipina mengandalkan mantan pelatih Timnas Inggris Sven Goran Erikson menjadi pelatih. Lalu Timnas Kamboja menunjuk duet Keisuke Honda dan Felix Dalmas untuk meracik permainan tim.
ADITYA BUDIMAN