TEMPO.CO, Balikpapan - Persib Bandung memperpanjang tren negatif dalam kompetisi Liga 1 Indonesia 2018. Kali ini, Bali United yang sukses menahan imbang Maung Bandung 1–1 dalam laga usiran di Stadion Batakan Balikpapan, Selasa, 30 Oktober 2018.
Baca: Persib Sambangi Bhayangkara FC, Kim Jeffrey Optimistis Menang
Secara keseluruhan, Persib gagal mempersembahkan kemenangan dalam lima pertandingan terakhir. Mereka bahkan harus mengakui ketangguhan rivalnya; Madura United, Persebaya Surabaya dan PSM Makassar.
Persib hanya memetik 2 poin saat menahan imbang Persipura Jayapura dan terbaru lawan Bali ini.
Padahal, Persib butuh kemenangan guna terus menjaga persaingan papan atas kompetisi Liga 1. Alih-alih memenangi pertandingan, tim tamu malahan terlebih dulu mengejutkan pendukung tuan rumah.
Gelandang Bali, Stefano Lilipany membobol gawang kiper Dede Natsir dengan memanfaatkan kemelut di area pertahanan Persib.
Para pemain Persib berjuang keras mengejar ketertinggalan dengan mengandalkan duet penyerang lokal, Patrich Wanggai dan Febri Hariyadi. Tapi, peluang dari tendangan penalti yang dilakukan pemain Persib, Oh In Kyun, pun gagal menghasilkan gol bagi tim tuan rumah.
Wasit pertandingan menunjuk titik putih menyusul pelanggaran bek Bali terhadap gelandang Persib, Supardi Nasir, di area terlarang. Tendangan pemain dari Korea Selatan ini jauh melambung di atas mistar gawang Bali United.
Persib langsung bermain menggebrak sejak wasit meniup peluit tanda dimulainya babak kedua. Kerja sama apik antara Patrich Wanggai dan Febri Hariyadi membuka ruang bagi Supardi Nasir yang sukses membobol gawang Bali menit ke-47.
Setelah gol penyeimbang ini, Persib tetap mendominasi penguasaan bola dibandingkan Bali. Sayangnya, absennya duo penyerang asing, Jonatan Jesus Bauman dan Ezechiel Ndouasel, membuat serangan Persib menjadi kurang bertaji.
Hingga kini, Ezechiel terbukti subur dengan mencetak 14 gol. Tapi, pemain asal Chad ini absen melawan Bali, karena masih terkena larangan bermain lima pertandingan.
Hasil pertandingan ini membuat Persib tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara.
Namun, Pelatih Persib, Roberto Carlos Mario Gomez, mengapresiasi munculnya kembali semangat juang pemain dalam meraih kemenangan.
“Hasilnya memang seri, tapi pemain berusaha keras meraih kemenangan. Kami memang gagal memaksimalkan tendangan penalti, tapi memang kadang berhasil kadang tidak. Ini di sepak bola,” katanya.
Sehubungan itu, Gomez pun mengajak Persib memfokuskan perhatian menghadapi laga selanjutnya melawan Bhayangkara di Stadion PTIK Jakarta. Menurutnya, Persib segera bangkit dengan memaksimalkan enam laga tersisa memperebutkan 18 poin menuju kampiun Liga 1. “Persib masih punya peluang merebut juara. Secara matematika peluang masih ada bagi kami,” ujarnya.
Kapten Persib, Supardi Nasir, menambahkan, permainan rekan rekannya memang sangat terpengaruh kala bertanding tanpa dihadiri ribuan pendukung setia mereka, bobotoh.
Bermain di Stadion Batakan, mereka gagal menampilkan permainan terbaik seperti kala bertanding di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. “Kalian pasti tahu seperti apa dukungan suporter di Bandung. Sangat beda rasanya bermain tanpa ada suporter,” keluhnya.
Karena itu, Nasir meminta rekan rekannya segera membiasakan diri sesuai kondisi sekarang ini. Persib terkena sanksi hukuman bermain tanpa penonton menyusul insiden pengeroyokan sejumlah suporter Persib kepada seorang suporter Persija pada 23 September 2018. “Kami harus membiasakan diri bermain tanpa penonton,” ujarnya.
Sama halnya dengan Persib, Bali pun belum menyerah mengejar kampiun Liga 1 Indonesia. Pelatih, Widodo Cahyono Putro mengatakan peluang juara masih terbuka khususnya diperuntukan bagi tim tim papan atas. “Selama belum finis, semua peluang masih terbuka. Kami akan terus berusaha,” ujarnya.
Baca: Imbang 1-1 Lawan Bali United, Persib Tertahan di Peringkat Ketiga
Hasil akhir laga melawan Persib memang membuat peringkat Bali melorot ke urutan ketujuh. Meskipun begitu, perbedaan selisih poinnya hanya 8 poin dibandingkan pemuncak sementara, PSM Makassar, yang mengantongi 50 poin. “Kami akan berusaha. Ini bukan ilmu matematika. Dalam sepak bola semua bisa terjadi,” kata Widodo.
SG WIBISONO