TEMPO.CO, Jakarta - Santiago Solari mampu meraih kemenangan dalam debutnya di Real Madrid. Ia membawa timnya mengalahkan Melilla 4-0 dalam laga pertama Copa del Rey, Kamis dinihari WIB.
Pelatih berusia 42 tahun itu bertugas sebagai pelatih sementara menggantikan Julen Lopetegui yang dipecat. Ada sejumlah perbedaan mencolok antara pelatih asal Argentina ini dengan Lopetegui.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Cara memperlakukan Vinicius Junior
Lopetegui kurang memberi kesempatan pada bintang berusia 18 tahun itu. Ia menyebut pemain asal Brasil itu masih butuh waktu untuk beradaptasi. Di bawah arahannya, Vinicius dikirim ke tim kedua dan hanya bermain 13 menit di tim senior. Solari langsung memberi kesempatan untuk Vinicius dalam laga debutnya. Ia menurunkannya sebagai starter yang tampil penuh saat mengalahkan Melilla. "Ia muda dan sangat berbakat," kata Solari.
2. Pilihan soal Kiper
Lopetegui terkesan ragu soal pilihan kiper utama timnya. Keylor Navas tampil bagus musim lalu, sedangkan Thibaut Courtois adalah pemain bintang yang mereka rekrut. Namun, Solari sejak awal sudah menegaskan, kiper pilihan utamanya adalah Courtois. Navas kemudian akan jadi andalan di Copa del Rey, seperti saat melawan Melilla.
3. Beda Pengalaman
Lopetegui lebih kaya dengan pengalaman. Lopetegui sebelumnya melatih Porto dan Timnas Spanyol. Namun, dengan bekal pengalaman tersebut, ia gagal memberikan hasil bagus buat Real Madrid. Solari pensiun pada 2011 dan selama ini merintis karier kepelatihan di akademi Real Madrid, Cadete B, Cadete A, Juvenil B, Juvenil A, dan sejak 2016 menjadi Real Madrid Castilla. Jejaknya ke tim utama serupa Zidane, yang sebelumnya sukses memberi prestasi bagi Madrid.
4. Gaya melatih dan di ruang ganti
Lopetegui dianggap gagal menguasai ruang ganti Real Madrid yang dipenuhi pemain bintang. Ia juga kerap dianggap tak mampu menyampaikan maksudnya secara baik kepada pers juga pada pemain. Soal ruang ganti, Santiago Solari memiliki keuntungan karena sebagai pemain pernah berada di ruang ganti yang sama dengan Zinedine Zidane, Luis Figo, Ronaldo, atau David Beckham. Ia tahu persis bagaimana dinamika ruang ganti yang dipenuhi para pemain bintang. Ia juga dinilai mampu berkomunikasi dengan lebih jelas dan langsung, juga sangat memperhatikan aspek personalitas pemainnya.
MARCA