TEMPO.CO, Jakarta - Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) kembali menyelidiki kasus pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP) yang diduga dilakukan oleh Manchester City pada 2014 lalu. Kasus ini kembali dibuka setelah klub tersebut dituding main mata dengan sejumlah petinggi UEFA.
Laman Sky Sports menuliskan bahwa UEFA mengeluarkan pernyataan setelah media Jerman Der Spiegel, meluncurkan laporan soal hubungan petinggi Manchester City dengan UEFA dalam kasus 2014 lalu. Dalam laporan itu, Spiegel menyebutkan ada korespondensi antara kedua belah pihak melalui surat elektronik.
Seorang petinggi UEFA dituding membocorkan hasil penyelidikan tim auditor mereka terkait pelanggaran peraturan FFP kepada Manchester City. Dia juga dituding membantu klub asal Inggris tersebut untuk mendapatkan sanksi yang ringan.
Laporan Der Spiegel itu pun langsung mendapatkan respon dari UEFA. Mereka menyatakan akan melakukan audit terhadap seluruh klub di bawah naungan mereka dalam tiga tahun belakangan.
"UEFA melakukan penilaian tahunan dari semua klub terhadap persyaratan FFP pada dasar tiga tahun bergulir," bunyi pernyataan tersebut.
"Ini termasuk penilaian menyeluruh atas posisi keuangan klub berdasarkan informasi yang diungkapkan oleh klub (berdasarkan laporan keuangan yang diaudit secara independen), serta sejumlah pemeriksaan kepatuhan dan analisis yang dilakukan oleh UEFA (termasuk audit eksternal independen )."
"Jika informasi baru terungkap yang memungkinkan untuk dijadikan material dalam penilaian ini, UEFA akan menggunakannya untuk menghitung ulang dan akan mencari penjelasan, klarifikasi atau bantahan dari klub yang bersangkutan."
"Jika informasi baru menunjukkan bahwa kasus-kasus yang disimpulkan sebelumnya telah disalahgunakan, kasus-kasus itu mungkin dapat dibuka kembali sebagaimana ditentukan berdasarkan kasus per kasus."
Pada 2014 lalu Manchester City dituding melakukan pelanggaran terhadap FFP karena melakukan pembelian pemain dengan nilai fantastis. Meskipun demikian, mereka tak mendapatkan larangan bermain di Liga Champions, hukuman terberat dalam kasus ini.
Manchester City hanya mendapatkan sanksi berupa denda sebesar 49 juta pound sterling serta pengurangan jumlah skuad mereka ketika berlaga di Liga Champions atau Liga Eropa. UEFA juga memberikan hukuman pembatasan pembelian pemain dan gaji pemain selama dua musim kepada Manchester City.
SKY SPORTS