TEMPO.CO, Jakarta - Bek sekaligus kapten Real Madrid, Sergio Ramos, sempat dinyatakan positif menggunakan doping pada laga final Liga Champions 2017 lalu. Namun Real Madrid membantunya lolos dari hukuman.
Media Jerman Dier Spiegel mengabarkan bahwa Sergio Ramos dinyatakan positif menggunakan doping berdasarkan hasil analisa urin yang dilakukan Laboratorium Seibersdorf, Austria. Laboratorium tersebut merupakan lembaga resmi yang digunakan Badan Sepak Bola Eropa, UEFA, untuk melakukan tes doping pada laga final Liga Champions 2017 di Cardiff.
Laboratorium Seibersdorf menerima sample urin Ramos sehari sebelum laga final Liga Champions tersebut digelar pada 5 Juni 2017. Hasil uji lab atas tabung bernomor kode 3324822 selesai sebulan kemudian dan dikirimkan ke markas UEFA, Swiss.
Dalam laporannya, Seibresdorf, menyebutkan bahwa Ramos positif menggunakan dexamethasone yang masuk ke dalam salah satu daftar obat-obatan yang dilarang oleh organisasi anti doping dunia, WADA.
Menurut Spiegel, dua hari setelah menerima laporan dari Sibersdorf, salah seorang anggota Unit Anti Doping UEFA mengontak Ramos melalui surat elektronik untuk mengklarifikasi masalah tersebut. Ramos lantas menjawabnya pada 10 Juli 2017.
Pada surat elektronik balasan itu, Ramos menyatakan bahwa dirinya mendapatkan perawatan dari tim medis Real Madrid sehari sebelum pertandingan. Dia pun menyertakan dokumen pemeriksaan medis dari si dokter.
"Saya harap hal ini bisa mengkalrifikasi situasi itu," tulis Ramos dalam surel balasannya.
Anehnya, UEFA tak memberikan hukuman kepada Ramos atau pun dokter tim tersebut. Padahal, jika terbukti secara sengaja menggunakan doping, baik Ramos, dokter tim atau pun Real Madrid bisa terkena hukuman keras dari UEFA.
Masalah doping ternyata tak sekali itu saja menerpa Sergio Ramos. Media Spanyol Sport menuliskan bahwa dia pernah menolak melakukan tes anti doping musim lalu, tepatnya setelah laga melawan Malaga di Liga Spanyol. Ramos tak melakukan tes anti doping dan justru langsung menuju ruang mandi. Anehnya, otoritas sepak bola Spanyol tak mengambil tindakan atas kejadian itu.
DIER SPIEGEL| SPORT