TEMPO.CO, Jakarta - Real Madrid membantah tudingan bahwa bek sekaligus kapten mereka, Sergio Ramos, terlibat masalah doping. Menurut mereka, masalah doping yang ditemukan UEFA pada laga final Liga Champions Juni 2017 lalu telah selesai.
Real Madrid mengeluarkan tiga pernyataan tegas membantah laporan yang diluncurkan oleh media Jerman, Dier Spiegel. Dalam pernyataan tersebut, Real Madrid menegaskan bahwa Sergio Ramos tak pernah melanggar aturan anti-doping.
Mereka juga menyatakan bahwa mereka telah dimintai keterangan oleh UEFA terkait masalah tersebut. Real Madrid juga menilai laporan Dier Spiegel tak membuktikan apa pun.
Berikut pernyataan resmi Real Madrid:
1. Sergio Ramos tak pernah melanggar aturan anti-doping.
2. UEFA telah meminta informasi dan menutup kasus itu secepatnya, seperti kasus-kasus lainya dalam hal ini, setelah verifikasi ahli dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA), AMA dan UEFA sendiri.
3. Mengenai sisa konten dari publikasi yang disebutkan sebelumnya, klub tidak akan berbicara mengani bukti yang sifatnya tidak substansial.
Sebelumnya, media Jerman Dier Spiegel, menyatakan bahwa berdasarkan laporan dari Laboratorium Sibersdorf di Austria, Sergio Ramos dinyatakan positif menggunakan doping. Hal itu karena dalam urin Ramos terdapat dexamethasone yang masuk ke dalam salah satu daftar obat-obatan yang dilarang oleh organisasi anti doping dunia, WADA.
Laporan itu berdasarkan hasil uji urin Ramos yang diambil sehari sebelum laga final Liga Champions 2017 di Cardiff, Wales. Laporan itu diterima UEFA sebulan pasca laga tersebut.
Spiegel juga melaporkan bahwa Ramos mengklarifikasi masalah tersebut dengan mengirimkan dokumen perawatan medisnya. Dia mengaku mendapatkan perawatan dari tim dokter Real Madrid sehari sebelum pengambilan sample urin. Kasus itu pun ditutup begitu saja oleh UEFA dengan klarifikasi dari Sergio Ramos tersebut.
REAL MADRID