TEMPO.CO, Yogyakarta - Pelatih PS Tira Nil Maizar mengakui tak punya banyak pilihan demi menyelamatkan timnya terlepas dari ancaman degradasi Liga 1.
Setelah menelan kekalahan 0-1 dari Arema FC di kandangnya Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu 2 Desember 2018, tim berjuluk Young Warriors ini harus segera bersiap menghadapi dua laga tandang dalam rentang sepekan saja.
Pertama, PS Tira akan berhadapan dengan PSMS Medan di Stadion Pakansari Bogor pada 5 Desember 2018. Kemudian, pada 9 Desember, PS Tira bertolak ke Stadion Segiri Samarinda Kalimantan Timur demi melawan Borneo FC.
"Besok (Senin 3 Desember) kami sudah langsung berangkat ke Bogor untuk persiapan melawan PSMS, lalu tanggal 6 Desember kami berangkat lagi ke Samarinda," ujar Nil Maizar seusai laga lawan Arema.
Nil mengatakan waktu pemulihan bagi timnya sudah hampir tidak ada lagi."Termasuk untuk evaluasi taktikal mungkin sudah tak ada waktu juga,"ujar mantan pelatih tim nasional Indonesia itu.
Meski sudah tak memiliki waktu pemulihan dan evaluasi taktik, Nil menegaskan timnya masih memiliki optimisme besar demi lolos degradasi dan membuat dua pertandingan terakhir panen kemenangan.
"Kesalahan-kesalahan yang terjadi saat laga melawan Arema ini, di mana banyak peluang gol terlepas tak boleh terjadi lagi, kami optimis masih bisa menang dan lolos degradasi," ujarnya.
Yang justru dibutuhkan timnya saat ini, ujar Nil, adalah kekuatan mental untuk tetap kuat menghadapi laga sisa dengan sepenuh tenaga.
"Yang penting anak-anak masih memiliki optimisme bagus, mental tetap utama untuk performa yang bagus, tidak ada cerita kami menyerah," ujarnya.
Nil sendiri hanya berharap di dua laga sisa ini pemainnya masih lengkap untuk dipilih dan dimainkan . "Yang kami harapkan sekarang kondisi pemain saja, semoga tak ada cedera, atau kena akumulasi kartu, jadi kami bisa leluasa memilih siapa yang diturunkan. Itu pilihan kami," ujar pelatih PS Tira ini.
PRIBADI WICAKSONO