TEMPO.CO, Palembang - Klub Sriwijaya FC akan menjalani pertandingan tandang Liga 1 yang menentukan melawan tuan rumah Arema FC pada Jumat, 7 Desember 2018 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Pertandingan tersebut menentukan nasib Sriwijaya di Liga 1. Bila kalah, Sriwijaya harus turun menuju Liga 2. Menyikapi itu, mantan presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza Alex, meminta pemain Sriwijaya wajib bermain lepas dan tidak terbebani oleh hal-hal yang bisa membuyarkan kosentrasi bermain.
"Ini laga yang menentukan makanya harus main lepas," kata Dodi, Senin, 3 Desember 2018. Menurut mantan presiden Sriwijaya FC selama hampir 9 tahun ini, dirinya menyakini hal itu bisa dipertontonkan Teja Paku Alam dan kawan-kawan.
Pasalnya selama beberapa pertandingan sebelumnya, Sriwijaya memiliki peluang untuk memenangi pertandingan. Menurut Dodi, secara materi pemain, Sriwijaya tidak kalah dengan pemain yang dimiliki Arema FC. "Dan, yang tak kalah penting adalah kerja keras," ujar Bupati Musi Banyuasin ini.
Sriwijaya FC bakal menghadapi laga hidup-mati melawan Arema FC di Malang. Selain Sriwijaya FC, masih ada sejumlah klub lainnya yang masih ketar-ketir karena berada di barisan akhir pengumpul poin. Mereka adalah PSMS Medan, PS Tira, Mitra Kukar, dan Perseru Serui.
Achmad Haris, asisten manejer Sriwijaya FC, mengatakan pihaknya bisa optimistis saat melawan Arema nanti karena berbagai pertimbangan dan alasan. Salah satunya, timnya masih bisa menggunakan Manucechr Dzalilov sebagai salah satu pemain asing di klub, meskipun kontrak yang bersangkutan sudah berakhir.
Manu merupakan salah satu andalan Sriwijaya FC dalam beberapa laga terakhir Liga 1 pada saat klub sedang kekurangan pemain lantaran dipanggil oleh Tim nasional. "Manu sudah komitmen untuk main hingga usai melawan Arema," katanya.
PARLIZA HENDRAWAN