Performa gemilang tersebut membuat Dinamo Zagreb menarik Luka Modric pulang. Dia juga langsung mendapatkan kontrak berdurasi panjang, hingga 10 tahun di klub tersebut. Uang kontrak tersebut lah yang membuat Luka Modric memberikan keluarganya sebuah apartemen di Zadar.
Selama tiga musim, Luka Modric mampu membawa Dinamo Zagreb menjuarai Liga Kroasia. Dia juga berhasil membawa klub itu lolos ke putaran final Piala UEFA 2007-2008. Sayangnya dia tak berhasil membawa Zagreb lolos dari fase grup.
Performa Modric sempat terpantau oleh Barcelona, Arsenal dan Chelsea. M Mamun Tottenham Hotspur lah yang berhasil menggaetnya pada 2008. Dia tercatat menjadi pemain termahal Tottenham dengan nilai transfer 16,5 juta pound sterling.
Meskipun gagal membawa Tottenham meraih satu pun gelar, kemampuan Luka Modric sebagai maestro lini tengah menarik minat Real Madrid. Pada bursa transfer musim panas 2012 dia pun hengkang ke Los Galacticos.
Bersama Real Madrid lah permainan Luka Modric semakin terasah. Dia ikut serta membawa klub itu meraih tiga gelar Liga Champions secara beruntun hingga akhirnya membawa Kroasia kembali tampil di babak final Piala Dunia di Prancis tahun ini. Keberhasilan yang kemudian membuat dia terpilih menjadi Pemain Terbaik di turnamen tersebu serta Pemain Terbaik FIFA 2018 dan terakhir Ballon d'Or 2018.
MARCA|DAILY MAIL|BBC