Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Edy Rahmayadi, Kardono, Kritik PSSI, dan Jawaban

image-gnews
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kiri) dan Kapolri Tito Karnavian menyaksikan laga final Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 12 Maret 2017. dok.TEMPO
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kiri) dan Kapolri Tito Karnavian menyaksikan laga final Piala Presiden 2017 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 12 Maret 2017. dok.TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada era kantor PSSI masih berada di salah satu ruangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, yaitu era 1990-an, induk organisasi sepak bola Indonesia ini pernah mendapat kiriman karangan bunga duka cita sebagai simbol atas kemerosotan prestasi tim nasionalnya. Konon, pengirimnya adalah sekelompok wartawan yang kritis terhadap kinerja PSSI.

Pada era Ketua Umum PSSI Kardono periode 1983-1991, sebagian besar wartawan juga pernah terlibat konflik dengan PSSI. Kardono kemudian mengadakan pertemuan dengan para wartawan peliput PSSI di kantor induk organisasi sepak bola Indonesia itu di Stadion Gelora Bung Karno. Kedua belah pihak saling memaafkan dan kemudian bersalam-salaman.

Mendiang Kardono juga seorang militer dari TNI-AU sebelum menjadi ketua umum PSSI. Ia menyandang bintang tiga di pundaknya -di TNI-AU adalah marsekal madya- sama dengan bintang tiga di pundak Edy Rahmayadi, letnan jenderal TNI-AD, saat terpilih sebagai ketua umum PSSI.

Belakangan, setelah banyak mendapat sororan atas kinerjanya sebagai ketua umum PSSI, Edy yang kini sudah menjadi gubernur Sumatera Utara, setelah pensiun dari dinas kemiliteran, juga berusaha mengakhiri konflik dirinya, dalam kapasitas sebagai ketua umum PSSI, dengan media. Hal yang mengingatkan pada apa yang dilakukan Kardono di PSSI pada masa silam.

Pada Rabu, 5 Desember 2018, Edy berbicara panjang-lebar untuk menanggapi banyaknya kritik kepada PSSI setelah tim nasiona gagal di Piala AFF dan sejumlah masalah di kompetisi domestik.

PSSI Edy Rahmayadi mengakui jika kondisi persepakbolaan Indonesia masih jauh tertinggal dari negara lain. Hal ini dilihat dari beberapa aspek dalam sepak bola seperti jumlah pemain, pelatih, wasit hingga sarana infrastruktur stadion di Indonesia. Edy mengungkapkan tertinggalnya sepak bola Indonesia telah dia sampaikan kepada Presiden semenjak awal dirinya menjadi Ketua PSSI.

"Saya katakan kepada Presiden kalau kita belum memiliki pemain bola yang pas. Kuantitas saja masih kurang apalagi kualitas,” ujar Edy yang juga menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara dalam acara Silaturahmi Insan Pers di Kantor Gubernur Sumatera Utara pada Rabu, 5 Desember 2018.

Edy memaparkan menurut data yang dimilikinya per tahun 2016, jumlah pesepakbola Indonesia hanya 67 ribu pemain dari total 250 juta jiwa penduduk. Jumlah ini masih terbilang minim jika dibandingkan dengan beberapa negara maju layaknya Belanda yang memiliki 1,2 juta pemain dari 16,7 juta penduduk, Spanyol 4,1 juta pemain dari 46,8 juta penduduk atau Jerman 6,3 juta dari 80,7 juta penduduk.

Jumlah pemain sepakbola Indonesia juga masih kalah dengan negara-negara di Asia Tenggara. Seperti Thailand yang memiliki 1,3 juta pemain dari 64,6 penduduk. Bahkan jika dibandingkan dengan Singapura yang juga memiliki 67 ribu pemain sepakbola, secara persentase masih lebih tinggi sebab Singapura hanya mempunyai total 4,5 juta penduduk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sisi persentase jumlah pelatih, Indonesia pun kalah dari negara-negara tersebut. Spanyol memiliki 22 ribu pelatih, Jerman 28.668 pelatih, Thailand 1,1 ribu pelatih, Malaysia 1.810 pelatih atau Singapura 170 pelatih. Sedangkan Indonesia hanya memiliki 197 pelatih.

Begitu pun dalam aspek sarana dan prasarana, Indonesia masih sangat kurang stadion yang dinyatakan berstandar badan sepak bola dunia, FIFA. Sebab menurut data 2016 yang menjadi acuannya tersebut, Indonesia hanya memiliki 2 stadion standar FIFA dan 23 lapangan. Berbeda jauh dengan Spanyol yang 109 stadionnya berstandar FIFA, Belanda sebanyak 45 stadion atau Jerman yang mempunyai 42 stadion berlisensi FIFA.

Di Asia Tenggara, Singapura bahkan sudah memiliki 21 stadion yang berstandar FIFA. "Termasuk Stadion Teladan yang kita bangga-banggakan itu, tidak masuk dalam lapangan yang layak pakai,” sambung Edy yang masih mengacu data pada 2016 tersebut.

Ihwal itu, sang mantan Pangkostrad ini berharap seluruh pihak untuk bekerja sama dalam memperbaiki sepak bola Indonesia, termasuk awak media. "Tolong jangan lagi di-bully lagi saya. Kalau mau beritakan,  beritakanlah ini," pinta Edy

Kardono dalam sebuah pertemuan sore di Senayan puluhan tahun lalu tidak berbicara sebanyak itu. Tapi, intinya, sama, yaitu meredam konflik dan memperbaiki komunikasi.

Tapi, ada satu hal yang belum bisa dicapai Edy sebagai ketua umum PSSI  seperti Kardono setelah pertemuan untuk meredam konflik dan tekanan itu, yakni prestasi.

Pada era Kardono, tim nasional PSSI merebut medali emas SEA Games 1987 dan 1991. Setelah 1991 itu, emas sepak bola dalam pesta olahraga Asia Tenggara itu belum pernah bisa diraih lagi sampai pada era Edy Rahmayadi.

IIL ASKAR MONZA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

8 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan penjaga gawang Inter Milan Emil Audero. Sumber Instagram @erickthohir.
Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

Erick Thohir memberi sinyal positif soal rencana naturalisasi penjaga gawang keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi.


Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

10 jam lalu

Ketum PSSI Erick Thohir. PSSI.org
Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

Erick Thohir mengirim surat ke Komite Disiplin PSSI menanggapi laporan dugaan match fixing di laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri.


Erick Thohir Ungkap Ada Tiga Calon Direktur Teknik PSSI, Salah Satunya dari Eropa

11 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir Ungkap Ada Tiga Calon Direktur Teknik PSSI, Salah Satunya dari Eropa

Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan mewawancarai ketiga kandidat direktur teknik baru PSSI di Qatar.


Erick Thohir Bilang Timnas Indonesia Punya Wajah Baru dengan Standar Tinggi, tapi...

11 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan wakilnya, Zainuddin Amali, serta pelatih Timnas U-16 Indonesia Nova Arianto.(Instagram/@erickthohir)
Erick Thohir Bilang Timnas Indonesia Punya Wajah Baru dengan Standar Tinggi, tapi...

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan bahwa Timnas Indonesia punya standar tinggi usai mengalahkan Australia. Ia minta pemain jangan cepat puas.


Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

14 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.


Erick Thohir Janji Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong Jika Timnas U-23 Lolos Perempat Final Piala Asia U-23

16 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir Janji Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong Jika Timnas U-23 Lolos Perempat Final Piala Asia U-23

Erick Thohir berjanji akan memperpanjang kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia hingga 2027.


Hari Ulang Tahun ke-94 PSSI, Erick Thohir Ingin Ciptakan Sepak Bola Bersih dan Berprestasi

16 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan dalam rapat Exco PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. ANTARA/HO-Dok. PSSI
Hari Ulang Tahun ke-94 PSSI, Erick Thohir Ingin Ciptakan Sepak Bola Bersih dan Berprestasi

Pembenahan Timnas Indonesia menjadi fokus Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada 2024. Apa lagi?


Penyelamatan Ernando Ari Gagalkan Tendangan Penalti Australia Jadi Momen Penting Kemenangan Timnas U-23 Indonesia

18 jam lalu

Kiper Timnas Indonesia U-23 Ernando Ari. Instagram
Penyelamatan Ernando Ari Gagalkan Tendangan Penalti Australia Jadi Momen Penting Kemenangan Timnas U-23 Indonesia

Pelatih Australia U-23 mengatakan jalannya laga akan berbeda jika kiper timnas U-23 Indonesia Ernando Ari tidak mampu menggagalkan penalti itu.


4 Rekor Baru Shin Tae-yong Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

18 jam lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, saat konferensi pers menjelang laga melawan tuan rumah Qatar di Piala Asia U-23 2024. Kredit: Tim Media PSSI
4 Rekor Baru Shin Tae-yong Bersama Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong bersama timnas U-23 Indonesia mencatatkan empat rekor baru di Piala Asia U-23 2024 setelah kemenangan 1-0 atas Australia di laga kedua.


Skenario Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

19 jam lalu

Pemain Timnas Indonesia Komang Teguh dan rekan-rekannya merayakan gol ke gawang Australia di Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 18 April 2024. Twitter @TimnasIndonesia.
Skenario Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Timnas U-23 Indonesia minimal butuh hasil imbang melawan Yordania di laga terakhir penyisihan grup untuk lolos ke perempat final Piala Asia U-23 2024.