TEMPO.CO, Jakarta - Mitra Kukar harus menelan pil pahit di akhir musim kompetisi Liga 1 Indonesia 2018. Tim yang dilatih Rahmad Darmawan itu terdegradasi dari Liga 1 karena mengalami kekalahan 1-2 dari Persija Jakarta dalam laga terakhirnya, Ahad.
Rahmad menyatakan para pemain sudah memberikan yang terbaik di laga terakhir namun hasil pertandingan belum memihak tim berjuluk Naga Mekes. Ia pun enggan membebankan kegagalan tim kepada pemain. Menurut Rahmad, tanggung jawab penuh ada di pundak pelatih.
"Saya sampaikan ke pemain tidak perlu merasa bersalah. Kesalahan ini (terdegradasinya Mitra Kukar) karena pelatih," kata Rahmad usai laga melawan Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad, 9 Desember 2018.
Di klasemen akhir Liga 1 Indonesia 2018 tiga tim terbawah, dari total 18 klub, harus terlempar ke Liga 2 pada musim 2019. Mereka adalah Sriwijaya FC (meraih 39 poin), Mitra Kukar (39 poin), dan PSMS Medan (37 poin). Di pekan terakhir Liga 1, Mitra Kukar kalah dari Persija Jakarta 1-2.
Senasib dengan Mitra Kukar. PSMS Medan harus mengakui keunggulan PSM Makassar. Bermain di kandang PSM, Stadion Andi Mattalata, PSMS kalah telak 5-1. Sementara Sriwijaya menyerah dari tuan rumah Arema Malang dengan skor 1-2.
Menanggapi hasil negatif melawan Persija, pemain belakang Mitra Kukar Dedy Gusmawan menyatakan rekan-rekannya sudah berupaya tampil maksimal mencuri poin dari lawan. "Semua kemampuan sudah dikeluarkan pemain. Semoga tahun berikutnya Mitra Kukar bisa kembali ke Liga 1," kata Dedy yang juga sebagai kapten tim.
ADITYA BUDIMAN