TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Inter Milan, Luciano Spaletti, menilai mereka tampil terlalu tegang saat bermain imbang 1-1 melawan PSV Eindhoven pada laga Liga Champions, Rabu dini hari tadi. Ketegangan itu membuat mereka gagal meraih kemenangan dan akhirnya gagal lolos ke babak 16 besar.
Spaletti menyatakan bahwa anak asuhnya tak mampu mengontrol pertandingan karena memikirkan hasil laga tersebut. Hal itu membut mereka banyak kehilangan bola dan tak memiliki organisasi permainan yang bagus.
"Kami tak mampu menjaga ketenangan meskipun semua hal masih sangat mungkin terjadi. Kami terlalu mudah kehilangan bola dan secara taktik kami tak memiliki organisasi permainan yang baik sehingga memungkinkan PSV melakukan serangan balik yang berbahaya," ujarnya seperti dilansir laman Football Italia.
"Semakin kecemasan tumbuh, anda akan kehilangan cara untuk mengontrol pertandingan dan itu menjadi akhir dari semuanya. Kami memiliki beberapa peluang untuk mencetak gol, tetapi yang pemain tunjukkan bukan sikap yang kami butuhkan saat ini."
Pada laga itu Inter Milan sempat tertinggal lewat gol Hirving Lozano pada menit ke-13. Inter Milan baru dapat menyamakan kedudukan melalui sundulan Mauro Icardi pada menit ke-73.
Menurut Spaletti, kekuatan mental Inter Milan memang menjadi hal yang perlu dibenahi. Pasalnya, musim ini adalah musim perdana mereka kembali berlaga di Liga Champions pasca gagal lolos dalam beberapa musim terakhir.
"Tim seperti Inter membutuhkan kekuatan mental untuk menghadapi situasi seperti ini," ujarnya.
Inter Milan gagal lolos karena pada laga lainnya Barcelona yang sudah memastikan menjadi pemuncak klasemen Grup B gagal menundukkan Tottenham. Barcelona dan Tottenham juga bermain imbang 1-1.
Hal itu membuat Inter Milan dan Tottenham sama-sama memiliki delapan angka. Tottenham lolos ke babak 16 besar Liga Champions karena menang dalam hal rekor pertemuan karena mampu mencetak satu gol di kandang Inter Milan.
FOOTBALL-ITALIA