TEMPO.CO, Jakarta - Pep Guardiola, bos Manchester City, mengatakan kepada wartawan, rasisme tidak hanya terjadi di dunia sepak bola melainkan juga di berbagai tempat. Pernyataan tersebut disampaikan secara terbuka oleh Guardiola tarkait insiden yang menimpa pemainnya, Raheem Sterling.
Menurutnya, Sterling mendapatkan perlakuan rasis di kandang Chelsea ketika City ditundukkan tuan rumah 2-0. "Sejumlah koran menjadikan pemain kami (Sterling) subyek rasisme," ucapnya.
Dia menambahkan, sepak bola adalah sebuah refleksi masalah yang dihadapai masyarakat. Seharusnya kegiatan ini sanggup menghentikan dan memerangi rasisme.
Pelatih asal Spanyol ini mengatakan, "Rasisme ada di setiap tempat. Masyarakat tampaknya ingin menyaksikan sepak bola, namun faktanya tidak. Apakah Anda berpikir di sepak bola kami aman, ternyata tidak. Rasisme ada di mana-mana."
"Apa yang tejadi hari ini terhadap pemain kami. Dia mendapatkan ejekan sebagai kaum imigran dan seorang pengungsi. Perlakuan itu harus kami lawan setiap hari. Kami juga harus berjuang demi hak asasi manusia untuk membuat masyarakat lebih baik di masa akan datang. Peristiwa hari ini sangat bahaya, tidak hanya di Inggris melainkan juga di seluruh Eropa."
Pada kesempatan bertemu dengan awak media, Guardiola mengecam media di Inggris yang menulis Sterling sebagai pemain berkulit hitam. "Inilah kekuatan media, bukan politikus atau pemerintah. Itulah media menulis rasisme di sepak bola."
Guardiola menegaskan dia sangat bangga dengan pemain internasional Inggris, Sterling. Meskipun mendapatkan cemohan dan ejekan rasisme namun dia sanggup mengatasi situasi sulit. "Dia orang luar biasa, manusia luar biasa," tegasnya menyanjung pemain berusia 24 tahun tersebut.
City tumbang di kandang Chelsea 2-0 dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris di Stamford Bridge, Sabtu pekan lalu. Kekalahan perdana yang menyesakkan dada Guardiola ini diwarnai isu rasisme terhadap pemainnya, Sterling.