TEMPO.CO, Jakarta - Debut Egy Maulana Vikri dari Indonesia pada pertandingan divisi utama Liga Polandia belum tercapai. Selasa dinihari tadi, 18 Desember 2018, tak ada nama Egy Maulana Vikri di susunan pemain starter Lechia Gdansk ketika diimbangi tim promosi yang bertindak sebagai tuan rumah, Miedz Legnica, 0-0.
Pertandingan itu adalah lanjutan dari kompet Divisi Utama Liga Polandia, Ekstraklasa, di Stadion Miejski. Demikian juga di bangku cadangan, pemain dari Indonesia tersebut juga tak tampak.
Dengan hasil tanpa gol ini, Lechia Gdansk masih memimpin klasemen setelah 19 pertandingan, dengan keunggulan tiga poin dari Legia Warsaw.
Sedangkan Miedz Leginca menempati urutan ke-12 dari 16 tim dengan jarak 19 poin dari Lechia Gdansk.
Padahal, sebelum pertandingan Lechia Gdansk menghadapi tim promosi, pemain gelandang dari Indonesia itu sempat dikabarkan akan menjalankan debutnya di Liga Polandia akan segera terwujud.
Tapi, pelatih Lechia Gdansk, Piotr Stokowiec, yang sebelumnya memainkan Egy dalam skuad utama pada tiga pertandingan tidak memasukkan mantan pemain Timnas U-19 Indonesia dalam skuad utama melawan Miedz Legnica.
Egy Maulana Vikri baru dimainkan di tim Lechia Gdansk II dalam musim 2018-2019 sembilan kali dan mencetak delapan gol. Adapun di tim utama Lechia Gdansk dalam Ekstraklasa 2018-19 ini, mantan penyerang Indonesia U-16, U-19, dan U-23, dinilai pelatih tim ini belum layak untuk diturunkan.
Egy Maulana Vikri yang kini baru berusia 18 tahun mengawali karier di SSB Tasbi Medan sebelum masuk sekolah khusus olahraga di Jakarta yang tekenal dengan sebutan Diklat Ragunan.
Egy Maulana Vikri sempat menjalani tes di berbagai klub di Eropa sebelum mencapai kesepakatan kontrak dengan Lechia Gdansk pada 11 Maret 2018, yaitu selama tiga tahun. Kesepakatan soal Egy Maulana Vikri dilakukan antara Diklat Ragunan dan Lechia Gdanks.
Setelah generasi Kurniawan Dwi Yulianto dan Bima Sakti pada periode 1990-an, Egy Maulana Vikri adalah pemain sepak bola Indonesia terakhir yang mencoba peruntungan di Eropa. Tapi, jalan untuk menjadi pemain profesional terpandang di Eropa tak mudah, terutama untuk pemain dari Asia Tenggara.