Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manchester United: Solskjaer, Zidane, dan Pilihan Figur Manajer.

Pelatih sementara Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer memberi selamat pada Jesse Lingard yang menjebol gawang Cardiff dalam laga lanjutan Liga Inggris di Cardiff City Stadium, Inggris, 22 Desember 2018.  REUTERS
Pelatih sementara Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer memberi selamat pada Jesse Lingard yang menjebol gawang Cardiff dalam laga lanjutan Liga Inggris di Cardiff City Stadium, Inggris, 22 Desember 2018. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Figur manajer kerap jauh lebih penting di atas urusan teknis kepelatihan, dalam penunjukkan pemimpin tim yang baru seperti dilakukan Manchester United.

Simaklah bagaimana Ole Gunnar Solskjaer mengembalikan situasi yang positif dan menyenang di Manchester United. Mantan bintang pemain penyerang United membuktikan hal tersebut dengan melakukan debutnya yang gemilang sebagai manajer klub berjuluk Red Devils ini.

Pada pekan pertandingan pekan ke-18 Liga Primer Inggris musim kompetisi 2018-2019 di Stadion Nasional Cardiff, Wales, dinihari tadi, Minggu 23 Desember 2018, Manchester United mengalahkan tuan rumah Cardiff City 5-1

Kemenangan telak itu memang belum membawa Manchester United meninggalkan peringkat keenam Liga Primer Inggris 2018-19. Tapi, hal itu menghentikan aura buruk dari Red Devils yang diakibatkan dari rentetan kekalahan dan kegagalan kemenangan mereka semasa di bawah asuhan manajer Jose Mourinho.

Kemenangan ini juga tentu saja membawa harapan Manchester United bisa meraih hasil terhormat di liga domestik pada 20 pertandingan berikutnya buat Red Devils sampai akhir musim, Mei 2019.

Solskjaer terkenal dengan ketajamannya saat bermain sebagai penyerang Manchester United selama 11 musim dan menjadi penentu kemenangan Setan Merah terakhir pada final Liga Champions.    

Faktor pengalaman sebagai pemain dan sangat memahami kultur Manchester United itulah yang antara lain menolong Solskjaer melakukan tugas awalnya sebagai manajer sementara Setan Merah. Meski, sebagai manajer, pria Norwegia berusia 45 tahun ini pernah gagal ketika menjadi manajer Cardiff City.

Pesan dari Solskjaer di kamar ganti kepada para pemain yang terungkap setelah pertandingan membuktikan bagaimana ia berhasil membangkitkan motivasi dan permainan anak-anak asuhannya di Setan Merah ini dengan cara yang serhana tapi berdaya guna tinggi.

“Hanya bekerja lebih keras dari mereka,” adalah apa yang dikatakan Solskjaer kepada para pemainnya.

“Nikmati dirimu sendiri, mainkan umpan-umpan bola untuk maju dan maju terus. Jika kalian kehilangan bola, saya tidak keberatan, selama kalian berusaha merebutnya kembali,” Solskjaer melanjutkan.

Solskjaer mengubah wajah murung yang terus dibawah Mourinho. Paul Pogba dan kawan-kawan bermain dengan lebih riang. Dan, meluncurlah gol-gol cepat dari Marcus Rashford ketika pertandingan baru berjalan tiga menit, Ander Herrera menit ke-29, Athony Martial (41), Jesse Lingard (57 penalti, 90).

Adapun satu-satunya gol balasan dari Cardiff dihasilkan dari tendangan eksekusi hadiah penalti oleh Victor Camarasa pada menit ke-38.

Ada banyak kritik ketika Manchester United memilih Ole Gunnar Solskjaer sebagai pengganti manajer Jose Mourinho yang dipecat di tengah jalan dalam musim ketiganya, Selasa lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Solskjaer sudah berpengalaman menjadi manajer ketika pensiun sebagai pemain Manchester United, yaitu memimpim tim cadangan United, memanajeri Cardiff City –dan, gagal pada 2014-, serta terakhir menangani klub asalnya, Molde, di Liga Norwegia.

Tapi, prestasi Solskjaer sebagai manajer selain dipecat dari Cardiff City, setelah tim terdegradasi dari Liga Primer setelah musim 2014 adalah tidak mencuat.

Hanya tim pemilih dari Manchester United memiliki pertimbangan khusus, antara lain soal figur yang bisa menenteramkan suasana di kamar ganti pemain. Meski tentu saja, Solskjaer juga bukan “orang kemarin sore” di dunia kepelatihan.

Adapun untuk urusan teknis yang lebih rinci di lapangan ada tangan kanan Alex Ferguson yang didatangkan kembali, Mike Phelan, sebagai asisten manajer dari Solskjaer. Selain itu ada Michal Carrick, junior Solskjaer di Manchester United, dan beberapa pelatih lain yang sudah bekerja sejak era Jose Mourinho.

Dengan pemain yang rata-rata berkualitas tinggi –Paul Pogba dan kawan-kawan- yang dibutuhkan adalah lebih dari ururusan strategi di lapangan, melainkan strategi secara keseluruhan –teknis dan nonteknis.

Jauh sebelum penunjukkan Solskjaer ini, bisa dilihat bagaimana Real Madrid dengan jeli memilih Zidene Zidane sebagai manajer tim atau pelatih kepala menggantikan Rafael Benitez.

Zidane di dunia kepelatihan adalah orang “kemarin sore” dibandingkan  Benitez dan manajer Madrid sebelumnya, Jose Mourinho. Tapi, seperti sosok Solskjaer di Manchester United, Zidane adalah salah satu legenda di Real Madrid sebagai pemain.

Karisma Zidane inilah yang meluruhkan hati Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan –para bintang kelas dunia- di kamar ganti pemain. Hasilnya, Zidane membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions tiga kali beruntun.

Manajer tim –dan, bukan seperti fungsi manajer urusan umum, Oliver Bierhoff, di tim nasional Jerman- memang kelasnya di atas pelatih kepala. Ia bisa menjangkau urusan pemilihan pemain dalam transfer misalnya.

Manajer tim yang hebat tak harus mesti sukses sebagai pemain. Adalah Jose Mourinho sendiri sebagai salah satu contohnya sebelum mengalami kemerosotan pada kondidi terakhir di United. Dan, tentu saja di Old Trafford, akan selalu dikenang sosok manajer Sir Alex Ferguson itu.

Kini ada tren sejumlah klub di Liga Inggris mereduksi peran para pelatih mereka dari status manajer kemudian “hanya” menjadi pelatih kepala. Antonio Conte, misalnya, terpental dari Chelsea setelah ia uring-uringan kapasitasnya sebagai manajer dipreteli.

Penyebutan manajer dan pelatih (kepala) ini sering disamaratakan begitu saja. Tapi, sebenarnya, ada perbedaan yang khas. Dan, apapun perbedaannya –di Indonesia belum pernah ada pelatih tim nasional yang dinaikkan statusnya menjadi  manajer-, pemimpin tim di lapangan memang butuh lebih dari sekadar kecakapan teknis. Ia bisa bernama Ole Gunnar Solskjaer, Zinedine Zidane, Alex Ferguson, atau mendiang Johan Cruyff.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Harapan Harry Kane untuk Mauricio Pochettino yang Ditunjuk Jadi Pelatih Baru Chelsea

7 jam lalu

Kapten timnas Inggris, Harry Kane, berbicara dengan Reuters di New York City, AS, 31 Mei 2023. REUTERS/Aleksandra Michalska
Harapan Harry Kane untuk Mauricio Pochettino yang Ditunjuk Jadi Pelatih Baru Chelsea

Harry Kane mengatakan Mauricio Pochettino banyak membantunya mencapai posisinya sekarang.


Jadwal Final Piala FA Manchester City vs Manchester United: Simak 12 Statistik Penting

10 jam lalu

Pemain Manchester City Erling Braut Haaland melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Manchester United dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Etihad, Manchester, 2 Oktober 2022. Haaland mencetak hattrick pada laga ini sekaligus membawa Manchester City kalahkan United 6-3. REUTERS/Phil Noble
Jadwal Final Piala FA Manchester City vs Manchester United: Simak 12 Statistik Penting

Jadwal final Piala FA akan hadir di Stadion Wembley, London, Sabtu, 3 Mei 2023: Manchester City vs Manchester United.


Mengenal Marco Materazzi, Legenda Inter Milan yang Berpesan untuk Timnas U-16 Indonesia

18 jam lalu

Mantan Bek tim nasional sepak bola Italia, Marco Materazzi, saat konfrensi pers dalam acara STARBOL Friendly 2012, di Grand Hyatt, Thamrin, Jakarta, Kamis (23/2). Pertandingan Starbol tersebut akan melibatkan pemain Tim nasional Indonesia seperti, Firman Utina, purnaryo astaman, Kurniawan Dwi Yulianto, Ferry Rotinsulu. TEMPO/Aditia Noviansyah
Mengenal Marco Materazzi, Legenda Inter Milan yang Berpesan untuk Timnas U-16 Indonesia

Marco Materazzi legenda sepak bola Inter Milan datang ke Indonesia


Berita Manchester United Menjelang Duel Final FA Cup Lawan Manchester City

19 jam lalu

Manchester United. REUTERS/Molly Darlington
Berita Manchester United Menjelang Duel Final FA Cup Lawan Manchester City

Duel Final Piala FA atau FA Cup antara Manchester City vs Manchester United akan berlangsung di Stadion Wembley, Sabtu, 3 Juni 2023.


Manchester United Perpanjang Kontrak Diogo Dalot hingga Juni 2028

1 hari lalu

Pemain Manchester United, Diogo Dalot melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Everton dalam Piala FA di Old Trafford, Manchester, Inggris, 6 Januari 2023. REUTERS/Carl Recine
Manchester United Perpanjang Kontrak Diogo Dalot hingga Juni 2028

Manchester United memperpanjang kontrak bek serba bisa asal Portugal Diogo Dalot dengan kesepakatan berdurasi lima tahun.


Deretan Kandidat Pelatih yang Bisa Gantikan Ancelotti di Real Madrid

1 hari lalu

Carlo Ancelotti. REUTERS
Deretan Kandidat Pelatih yang Bisa Gantikan Ancelotti di Real Madrid

Di bawah Carlo Ancelotti, Real Madrid tampir melempem musim ini.


Pelatih Baru Chelsea Mauricio Pochettino Tak Inginkan Joao Felix

1 hari lalu

Pemain Chelsea Joao Felix mencetak gol ke gawang West Ham namun dianulir dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion London, London, 11 Februari 2023. REUTERS/Tony Obrien
Pelatih Baru Chelsea Mauricio Pochettino Tak Inginkan Joao Felix

Atletico Madrid menyatakan Joao Felix tidak masuk dalam rencana Mauricio Pochettino.


Cedera Hamstring, Anthony Martial Tak Bisa Perkuat Manchester United di Final Piala FA

1 hari lalu

Pemain Manchester United, Anthony Martial berselebrasi setelah menjebol gawang Chelsea dalam laga lanjutan Liga Inggris melawan Chelsea di Old Trafford, Inggris, 25 Mei 2023. REUTERS/Molly Darlington
Cedera Hamstring, Anthony Martial Tak Bisa Perkuat Manchester United di Final Piala FA

Manchester United berusaha menghentikan Manchester City di final Piala FA untuk mencegah City meriah treble.


Pesan Roberto Carlos hingga Marco Materazzi untuk Pemain U-16 Indonesia

2 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha, legenda sepak bola dunia Juan Sebastian Veron, Marco Materazzi, Roberto Carlos, Eric Abidal, serta perwakilan BRI, dan Persis Solo dalam acara BRImo Future Garuda di Lapangan BRI BRILiaN Stadium, Jakarta, Selasa, 30 Mei 2023. TEMPO/Randy
Pesan Roberto Carlos hingga Marco Materazzi untuk Pemain U-16 Indonesia

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mendatangkan Roberto Carlos hingga Marco Materazzi ke Indonesia untuk memotivasi pemain U-16.


Kata Erik ten Hag Soal Masa Depan Harry Maguire di Manchester United

2 hari lalu

Pelatih Manchester United, Erik ten Hag dan pemain Manchester United, Harry Maguire. Action Images via Reuters/Lee Smith
Kata Erik ten Hag Soal Masa Depan Harry Maguire di Manchester United

Kiper David de Gea akan tetap di Manchester United musim depan, tapi harus bersaing menjadi kiper utama.