TEMPO.CO, Jakarta - Kaleidoskop sepak bola Indonesia 2018 tak hanya ramai dan seru di soal laga di dalam lapangan. Seringkali peristiwa yang terjadi di luar lapangan lebih menarik perhatian.
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi dalam satu tahun terakhir mendapat sorotan pencinta sepak bola nasional. Pernyataannya kerap kali melahirkan pro dan kontrak. Salah satu anggota Komite Eksekutif Gusti Randa sempat mengingatkan agar Edy lebih berhati-hati membuat pernyataan.
Berikut pernyataan konstroversial yang pernah dilontarkan Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI:
1. "Siapa mereka? Seenaknya saja mengontrak-ngontrak. Kalau mata duitan, ya repot juga kita. Tidak ada jiwa nasionalisme. Nanti akan saya kumpulkan segera."
Pernyataan yang disampaikan Edy itu menanggapi dua pemain Indonesia Evan Dimas dan Ilham Udin. Keduanya memilih merumput untuk klub Malaysia, Selangor FA dengan durasi kontrak satu musim. Pria yang kini menjabat Gubernur Sumatera Utara itu tak senang bila keduanya bermain di klub asing karena dianggap tidak nasionalisme.
2. “Oh enggak akan mundur, karena PSSI itu kan amanat rakyat. Justru, saya akan lebih leluasa kalau saya sudah menjadi sipil."
Sebelum terpilih menjadi Gubernur Sumatera Utara Edy menuturkan tak akan mundur dari kursi Ketum PSSI. Menurut purnawirawan Letnan Jenderal TNI AD itu, sebagai ketua tak harus selalu turun ke lapangan.
3. “Ini orang senang sekali, mau di tengah jalan ganti, dianggap PSSI ini seperti politik. Tidak, ini pembinaan sepak bola. Tolong sampaikan ke rakyat semua, besarkan PSSI. Kerjakan dengan baik."
Setelah resmi menjabat Gubernur Sumatera Utara, Edy kembali menegaskan tidak akan melepas jabatannya di PSSI.