TEMPO.CO, Jakarta - Bintang bola asal Portugal, Cristiano Ronaldo, sangat yakin bahwa dirinya sesegera mungkin terbebas dari tudingan perkosaan terhadap seorang bekas guru pada tahu baru ini.
Sebuah laporan dari Daily Mail, Senin 31 Desember 2018, menyebutkan, mantan guru sekolah bernama Kathryn Mayorga mengklaim diperkosa oleh penyerang Juventus di kamar hotelnya di Las Vegas, Amerika Serikat, pada Juni 2009.
"Sejak itu, Ronaldo mendapatkan pengawasan keamanan yang ketat," tulis Daily Mail.
Kasus tudingan perkosaan ini telah masuk ke meja pengadilan, namun Ronaldo ngotot merasa tidak bersalah dan membantah pengakuan Mayorga. Hal itu disampaikan kepada media Portugal, "Saya berharap kasus ini segera berakhir," ucapnya.
"Saya sedih melihat keluarga saya kesal dengan berita itu. Namun mereka tahu bahwa saya sama sekali tidak melakukannya," katanya kepada koran Record. "Saya tenang saja dan sangat percaya bahwa semuanya akan segera berakhir," tambahnya.
Setelah Mayorga mengajukan gugatan ke pengadilan sipil di Las Vegas, Sepember 2018 ini, kepolisian Las Vegas membenarkan bahwa pihaknya membuka kembali hasil investigasi kriminal terkait dengan kasus kekerasan seks yang melibatkan Cristiano Ronaldo. Pengacara Mayorga bersumpah akan menempuh semua cara hingga ke Mahkamah Agung jika diperlukan.