TEMPO.CO, Palembang - Manajemen klub Sriwijaya FC mengakui belum membayar sebagian besar gaji para pemain selama dua bulan pada tahun 2018. Hal itu disebabkan masih menunggu pembayaran dana subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebesar Rp 2,3 miliar.
Hal tu disampaikan Muddai Madang, direktur utama PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku operator klub asal kota Palembang, Sumatera Selatan ini. "Tadi pagi kami sudah layangkan surat ke PT LIB," kata Muddai, Senin, 7 Januari 2019.
Menurut Muddai, piutang PT LIB tersebut meliputi Rp 324 juta sisa pembayaran kontribusi tahap 7 dan 8. Sedangkan Rp 2,1 miliar merupakan sisa pembayaran elit pro Sriwjaya FC. Tapi, kata Muddai, LIB enggan melunasi kewajiban pada klub lantaran Sriwijaya belum melunasi gaji pemain selama dua bulan.
Atas kondisi tersebut, ia meminta pihak operator Liga 1 ini untuk melunasi tunggakan gaji pemainnya dengan langsung mengirimnya ke rekening para pemain. "Rekening dan jumlah gaji para pemain yang harus dibayarkan. sudah kami kirimkan juga," ujar Muddai.
Sekretaris perusahaan PT SOM, Faisal Mursyid, menjelaskan perusahaannya masih memiliki kewajiban berupa tunggakan gaji kepada para pemain sebesar Rp 2,1 miliar. Angka tersebut seharusnya sudah diterima para pemain untuk masa kontrak pada bulan November dan Desember 2018.
Sriwijaya FC memiliki sekitar 30 pemain. Mereka merupakan pemain profesional baik dari dalam negeri maupun pemain asing dan pemain naturalisasi. "Harapan kami PT Liga Indonesia Baru segera melunasinya agar tunggakan tidak ada lagi," katanya.
PARLIZA HENDRAWAN