TEMPO.CO, Yogyakarta - Pertandingan Madura FC kontra PSS Sleman di laga Liga 2 2018 turut menjadi salah satu kasus yang terus diusut Satgas Antimafia Sepak Bola Polisi saat ini.
Indikasi pengaturan skor antara PSS Sleman dan Madura FC menyeruak pasca Manajer Madura FC Januar Herwanto mengungkap dugaan pengaturan skor yang dilakukan salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yaitu Hidayat di acara talk show Mata Najwa yang disiarkan televisi swasta November 2018.
Saat itu Januar mengatakan bahwa Hidayat mengajak Madura FC melakukan pengaturan skor saat pertandingan Liga 2 2018 melawan PSS Sleman. Januar saat itu mengaku dijanjikan uang ratusan juta rupiah.
Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro menuturkan selama ini mendampingi tim Elang Jawa secara pribadi lebih banyak ke persoalan teknis. Seto pun menepis jika keberhasilan PSS Sleman menjadi juara Liga 2 Indonesia karena terlibat dalam pengaturan skor.
“Kalau saya bicara dari sisi teknis, keberhasilan PSS menjuarai Liga 2 murni karena kerja keras tim,” ujar Seto ditemui Tempo Rabu petang 9 Januari 2019.
Seto menuturkan para pemainnya sudah berjuang habis-habisan untuk memenangkan laga demi laga hingga mencapai puncak kemenangan dan lolos untuk pertama kalinya ke Liga I Indonesia, kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
“Kami banyak sekali menghadapi masalah setiap hari, setiap jam, setiap detik, dan semua kami pecahkan sampai kami mamasuki babak final,” ujar Seto.
Seto mengaku ia sendiri selaku pelatih sama sekali tidak pernah telibat mengurusi masalah non-teknis. “Saya tak tahu sama sekali soal non-teknis di luar pertandingan,” ujar Seto.
Seto justru bersyukur dengan adanya sejumlah pihak yang terindikasi terlibat dan kemudian dijadikan tersangka dalam kasus pengaturan skor Liga Indonesia. Menurutnya terungkapnya kasus pengaturan skor itu hal yang bagus untuk perbaikan sepak bola tanah air ke depan.
Sebelumnya, mantan manajer PSS Sleman, Sismantoro, yang mengurusi PSS mengarungi musim Liga 2 2018 saat dihubungi juga menyatakan jika kemenangan yang diraih PSS Sleman hingga lolos menjadi tim promosi Liga 1 2019 ini bersih dari isu pengaturan skor.
"Kami tidak pernah yang namanya terlibat kasus pengaturan skor seperti itu," kata Sismantoro yang kini sudah tak lagi menjadi manajer PSS Sleman. Sismantoro mengatakan tugasnya sebagai manajer lebih kepada pembentukan tim.”Saya tidak mengenal siapapun, saya buta soal seperti itu," kata dia.
Sismantoro sendiri menyatakan siap jika sewaktu-waktu tim Satgas Anti Mafia Bola membutuhkan keterangan darinya. "Saya siap kooperatif, tidak ada yang akan saya tutup-tutupi, wong juga nggak ada yang perlu ditutupi. Nggak masalah Satgas akan menyelidiki, kami siap," ujarnya.
Sismantoro menuturkan sebagai orang baru di dunia sepak bola, ia tidak banyak tahu soal praktik pengaturan skor. Sismantoro sendiri mengatakan saat ditunjuk menjadi manajer PSS Sleman hanya kurang lebih 10 bulan. “Jadi baru sekitar satu tahunlah terjun di dunia bola. Apa tahu tentang pengaturan skor?" ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO