Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sriwijaya FC Masih Kecewa Terdegradasi, Ini Alasan Manajernya

image-gnews
Pesepak bola Sriwijaya FC, Alberto Goncalves da Costa (tengah), berebut bola dengan pemain PSMS dalam pertandingan Go-Jek Liga 1 2018 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, Kamis, 18 Oktober 2018. Sriwijaya FC tetap di posisi ke-13 dengan nilai 30. ANTARA/Nova Wahyudi
Pesepak bola Sriwijaya FC, Alberto Goncalves da Costa (tengah), berebut bola dengan pemain PSMS dalam pertandingan Go-Jek Liga 1 2018 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, Kamis, 18 Oktober 2018. Sriwijaya FC tetap di posisi ke-13 dengan nilai 30. ANTARA/Nova Wahyudi
Iklan

TEMPO.CO, Palembang – Manajer Sriwijaya FC, Ucok Hidayat, mengatakan mereka saat ini sedang kalut, sebab turun kasta ke Liga 2. Dia juga tak bisa melupakan klub sepak bola dengan warisan nama besar Kerajaan Sriwijaya itu harus terdepak dari Liga 1 sebab kecurangan yang mereka terima. Dia yakin kecurangan ini karena adanya mafia sepak bola. “Kita dirugikan sekali karena sportivfitas permainan diingkari,” katanya melalui saluran telepon, Rabu 9 Januari 2019.

Ucok mengatakan mafia dengan jaringannya dan juga PSSI ada cara sendiri untuk menghambat klub yang tak bisa diajak kerja sama dan tidak pula dijagokan. “Mereka mengatur dari beberapa pertandingan sebelumnya, dengan memberikan kartu kuning kepada pemain yang dikehendaki yang bisa mengancam rencana mereka,” tuturnya.

Bahkan, menurut Ucok, angka skor pertandingan bisa diatur sesuai pasar taruhan. Selanjutnya, strategi mafia membuat ada petugas yang berjaga untuk mengamankan rencana itu, petugas itu bisa seorang wasit, hingga pemain yang mau dibayar.

Atau, ada pihak yang  menghalangi pemain yang dianggap mempunyai kemampuan tinggi dengan caranya dengan memberi kartu kuning pada dua pertandingan yang berturut-turut, sehingga dengan terpaksa pemain itu tak bisa bermain pada laga selanjutnya. Tujuannya, supaya klub bukan jagoan itu memainkan pemain pelapis atau cadangan saja. “Ini wasit yang berperan,” tegasnya.

Cara lain untuk menghentikan langkah klub bukan jagoan yang tak mau menurut dengan alasan pemanggilan pemain untuk Tim Nasional Indonesia. “Pemanggilan itu kadang kala jauh sebelum timnas bertanding,” kata Ucok. Dia menyimpulkan semua elemen sepak bola dari wasit, pemain, manajemen hingga petinggi PSSI itu terhubung.

Kecurigaan Ucok bukan tanpa dasar, dia mencontohkan saat Sriwijaya FC akan menghadapi Persela Lamongan di kandang mereka pada Jum’at 2 November 2018, tiba-tiba PSSI meminta Alberto Goncalves dan Zulfandi bergabung dengan Timnas Indonesia pada Kamis 1 November 2018. “Padahal timnas main tanggal 6 November, seharusnya bisa dilepaskan dulu,” lanjutnya.

Tak hanya itu, sebulan sebelumnya Sriwijaya FC juga merasa dirugikan karena kehilangan delapan pemain, saat itu menjelang laga melawan Bhayangkara FC yang dilaksanakan di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Jum’at 12 Oktober 2018. Delapan orang itu berhalangan dengan alasan dipanggil tim nasional, cedera dan akumulasi kartu kuning.

Pemain yang dipanggil timnas itu, yakni Alberto ‘Beto’ Goncalves, Zulfandi, Syahrian Abimanyu dan Samuel Christianson, ditambah satu pemain yang dipanggil duluan, adalah Estaban Vizcarra. Hasilnya, ketika melawan Bayangkara FC, Laskar Wong Kito itu kalah dengan skor 0-2. “Ini merugikan,” katanya.

Puncak kekesalan Sriwijaya FC ketika tim ini di ujung tanduk jurang degradasi bersama PSMS Medan, PS Tira, Perseru Serui, dan Mitra Kukar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itu tiba-tiba ada pesan dari pemain aktif lain dari peserta Liga 1 Indonesia kepada kapten Sriwijaya FC Yuu Hyun Koo, yang meminta Sriwijaya FC bekerjasama dalam pengaturan skor. Sriwijaya FC diminta mengalah dalam pertandingan dengan imbalan uang Rp 300 juta per orang.

“Tawaran itu langsung disampaikan pemain aktif di liga 1 itu ke kapten Sriwijaya FC menjelang laga pemungkas melawan Arema FC melalui pesan pribadi,” kata Ucok, ketika ditemui di Hotel Horison Palembang, Senin 7 Januari 2019.

Untuk lebih menyakinkan, Ucok Hidayat yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumsel menunjukkan langsung bukti percakapan itu yang dikirim dari Yuu Hyun Koo kepadanya.

Bukti itu memang berisi dialog penawaran agar Yuu Hyun Koo mengajak pemain SFC lainnya mengatur pertandingan di laga klub kebanggaan Sumatera Selatan. Pemain yang mengajak mengatur laga itu mengimingi dengan sejumlah uang per pemain yang mau dengan angka 300 juta. “Screenshot ini bukan hanya satu, masih banyak. Yuu selalu koordinasi masalah ini ke saya, kami tak ingin melakukan itu,” kata  Ucok.

Saat itu, peta persiangan memperebutkan peluang supaya selamat dari bibir jurang turun kasta memang lagi alot-alotnya. Sriwijaya FC bisa selamat dari jurang degradasi bila menang melawan Arema FC pada laga pada  9 Desember 2018, atau minimal bermain imbang.

Pada laga pemungkas itu SFC harus kalah dari Arema FC dengan skor 2-1. Pada pertandingan hidup mati itu, awalnya SFC mencoba membuka harapan melalui gol Estaben Gabriel Vizcarra pada menit 25. Namun, pada babak kedua Sriwijaya FC di tekan Arema FC hingga Tim Singo Edan menyamakan kedudukan menit-63 melalui mantan pemain SFC sendiri, yakni Makan Konate. Arema FC juga berhasil menambah gol di menit ke-83 melalui tendangan Didik Setiawan.

Akibatnya, SFC tak bisa menyelamatkan hidupnya untuk tetap di Liga 1. Tim ini hanya mengumpulkan 39 poin dari 34 pertandingan selama satu musim. Sriwijaya FC pun harus turun kasta ke Liga 2 bersama Mitra Kukar dan PSMS Medan.

AHMAD SUPARDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Satgas Anti Mafia Bola Selidiki Pertandingan Liga 1 antara Persik Kediri dan Bhayangkara FC yang Berakhir 0-7

21 jam lalu

Akmal Marhali. Foto: Istimewa
Satgas Anti Mafia Bola Selidiki Pertandingan Liga 1 antara Persik Kediri dan Bhayangkara FC yang Berakhir 0-7

Satgas Anti Mafia Bola menyelidiki pertandingan Liga 1 Indonesia antara Persik Kediri versus Bhayangkara FC yang berakhir 0-7.


Klasemen Liga 1: Persib Bandung Lolos ke Championship Series

1 hari lalu

Logo BRI Liga 1 2023-2024.
Klasemen Liga 1: Persib Bandung Lolos ke Championship Series

Persib Bandung memastikan satu tempat di Championship Series setelah pertandingan pekan ke-31 Liga 1 rampung.


Hasil Liga 1: Diwarnai Dua Kartu Merah, Persija Jakarta vs Persis Solo Berakhir dengan Skor 1-0

1 hari lalu

Persija Jakarta saat bertanding melawan Persis Solo dalam BRI Liga 1. Foto/Tim Media Persija
Hasil Liga 1: Diwarnai Dua Kartu Merah, Persija Jakarta vs Persis Solo Berakhir dengan Skor 1-0

Marko Simic mencetak gol kemenangan saat Persija Jakarta menjamu Persis Solo pada pekan ke-31 Liga 1 pada Rabu, 17 April 2024.


Hasil Liga 1: Madura United Kalahkan Borneo FC 4-0, Rekor 19 Laga Tak Terkalahkan Pesut Etam Terhenti

1 hari lalu

Borneo FC Samarinda saat bertanding melawan Madura United FC dalam BRI Liga 1. FOTO/vidio.com
Hasil Liga 1: Madura United Kalahkan Borneo FC 4-0, Rekor 19 Laga Tak Terkalahkan Pesut Etam Terhenti

Francisco Rivera mencetak satu gol dan menciptakan tiga assist dalam kemenangan Madura United di kandang Borneo FC pada pekan ke-31 Liga 1.


Jadwal dan Prediksi Rans Nusantara FC vs Barito Putera pada Pekan ke-31 Liga 1 Rabu 17 April 2024

2 hari lalu

Laga BRI Liga 1: Rans Nusantara FC vs Barito Putera.
Jadwal dan Prediksi Rans Nusantara FC vs Barito Putera pada Pekan ke-31 Liga 1 Rabu 17 April 2024

Pertandingan Rans Nusantara FC vs Barito Putera akan hadir pada pekan ke-31 Liga 1. Simak H2H, fakta menarik, perkiraan pemain, dan prediksinya.


Prediksi Persija Jakarta vs Persis Solo di Pekan Ke-31 Liga 1 Rabu 17 April: Jadwal Live, H2H, Fakta Penting, Perkiraan Pemain

2 hari lalu

Ilustrasi pertandingan Persija Jakarta vs Persis Solo. ANTARA/Mohammad Ayudha
Prediksi Persija Jakarta vs Persis Solo di Pekan Ke-31 Liga 1 Rabu 17 April: Jadwal Live, H2H, Fakta Penting, Perkiraan Pemain

Pertandingan Persija Jakarta vs Persis Solo akan hadir pada pekan ke-31 Liga 1, Rabu malam ini. Simak H2H, perkiraan pemain, dan prediksinya.


Liga 1: Hadapi Persis Solo Malam Ini, Persija Jakarta Hanya Miliki 15 Pemain

2 hari lalu

Pelatih Persija Thomas Doll. Tim media Persija
Liga 1: Hadapi Persis Solo Malam Ini, Persija Jakarta Hanya Miliki 15 Pemain

Persija Jakarta hanya memiliki 15 pemain yang siap dimainkan menjelang pertandingan Liga 1 2023/2024 melawan Persis Solo Rabu malam ini.


Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1 Pekan Ke-31: Bhayangkara FC vs Persik Kediri 7-0, PSM Makassar vs PSIS Semarang 3-1

2 hari lalu

Logo BRI Liga 1 2023-2024.
Hasil, Top Skor, Klasemen Liga 1 Pekan Ke-31: Bhayangkara FC vs Persik Kediri 7-0, PSM Makassar vs PSIS Semarang 3-1

Banjir gol terjadi pada lanjutan pekan ke-31 Liga 1 2023-2024, Selasa malam, 16 April 2024. Total ada 11 gol yang tercipta dalam dua laga.


Hasil dan Klasemen Liga 1: Dewa United Menang Telak 3-0 atas Persebaya Surabaya

2 hari lalu

Laga Persebaya Surabaya vs Dewa United di Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa, 16 April 2024. Doc. Dewa United.
Hasil dan Klasemen Liga 1: Dewa United Menang Telak 3-0 atas Persebaya Surabaya

Dewa United berhasil mencuri kemenangan saat bertandang ke markas Persebaya Surabaya pada pekan ke-31 Liga 1.


FIFA Jatuhi Sanksi Larangan Transfer Pemain untuk PSM Makassar dan PSS Sleman, Susul Persija Jakarta

2 hari lalu

Penanda kantor FIFA Jakarta terpasang usai peresmian di depan Menara Mandiri II, Jakarta, Jumat 10 November 2023. Federasi sepak bola dunia (FIFA) membangun kantor tetap Asia Hub di Jakarta yang berlokasi di Menara Mandiri II sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas persepakbolaan Indonesia.  ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
FIFA Jatuhi Sanksi Larangan Transfer Pemain untuk PSM Makassar dan PSS Sleman, Susul Persija Jakarta

PSM Makassar dan PSS Sleman menyusul Persija Jakarta serta empat klub Indonesia lainnya yang terkena hukuman FIFA soal larangan transfer pemain.