TEMPO.CO, Jakarta - Karier pemain muda asal Brasil, Vinicius Junior, 18 tahun, berubah drastis pada beberapa pekan terakhir di Real Madrid. Kini semua pecinta Madrid berharap pemain yang akrab dipanggil Vinicius ini bisa pulih penuh saat Real Madrid melakukan pertandingan tandang di markas Real Betis, Estadio Benito Villamarin, pada pekan ke-19 La Liga Spanyol, dinihari nanti, Senin 14 Januari 2018.
Pelatih Real Madrid, Santiago Solari, akan menunggu sampai batas-batas terakhir untuk menunggu apakah penyerang tim nasional Brasil U-20 ini bisa mengatasi flu yang dideritanya.
Santiago Solari minimal akan melihat apakah mungkin Vinicius bisa duduk di bangku cadangan saat menghadapi Real Betis dinihari nanti.
“Kami belum tahu apakah ia bisa ikut pergi tapi kekuatan tim ini adalah kolektivitas. Kontribusi para pemain muda pun selalu penting untuk sebuah tim yang telah memenangi Liga Champions tiga kali beruntun,” kata Solari.
“Hal yang bagus adalah Vinicius adalah anak 18 tahun yang baru saja tiba dan bermain sangat baik,” pelatih Real Madrid ini melanjutkan.
Kecepatan dan permainan menyerang Vinicius sangat menarik dan menjanjikan prospek masa depan yang bagus di Real Madrid.
Menghadapi laga penting di kandang Real Betis –karena untuk menghindarkan rekor buruk Madrid pada paruh musim-, Solari juga menghadapi masalah dengan Marco Asensio dan Gareth Bale yang cedera. Adapun Mariano baru sembuh dari cedera dan Lucas Vazquez masih menjalani skorsing. Dengan demikian, hanya tersedia Vinicius dan Karim Benzema yang menjadi andalan di lini depan Real Madrid.
Tanpa pemain muda dari Brasil itu, Solari mesti mengkreasi sebuah tim dengan susunan pemain baru untuk melakukan penyerangan.
Dengan kemungkinan banyak pemain absen, Isco berpeluang tampil lagi sebagai pemain starter. Demikian juga dengan Brahim Diaz. Selain itu, bisa juga produk junior Real Madrid, Cristo Gonzalez dicoba di lini depan.
“Saya akan senang jika semuanya bermain lebih sering. Semua pemain kami adalah penting dan kesempatan menurunkan pemain muda adalah bagian dari pekerjaan seorang pelatih,” jelas Solari.
Pertandingan dini hari nanti juga sangat penting buat peringkat ketujuh Real Betis setelah apa yang mereka alami terakhir kali ketika mereka dipecundangi tim terbawah, Huesca, di Stadion El Alcoraz.
Tim tuan rumah dinihari nanti asuhan Quique Setien ini juga membutuhkan kemenangan melawan Real Madrid untuk mengamankan peluang tampil di Eropa dan menembus empat besar.
Jika Real Madrid asuhan pelatih Santiago Solari gagal meraih tiga poin dengan mengalahkan tuan rumah Real Betis, Madrid akan mengalami prestasi terburuk pada paru pertama sebuah musim liga dalam abad ke-21.
Sedangkan Real Madrid sebelumnya tidak pernah mengoleksi nilai begitu rendah setelah 19 pertandingan di La Liga sejak 2005-06. Pada 2005-06 itu, Real Madrid hanya mengumpulkan nilai 33 pada paru pertama. Adapun pada musim 2018-19, Real Madrid baru mengoleksi 30 dari 18 pertandingan perdana, berada di peringkat kelima, dan terpaut 10 poin dari Barcelona di puncak klasemen.
Keadaan sekarang yang dialami Real Madrid mengingatkan pada salah satu episode terburuk mereka pada krisis yang mereka alami pada 1999-2000. Saat itu, setelah 29 pertandingan dalam La Liga Spanyol, Real Madrid cuma bisa meraup 29 poin.
MARCA | SOCCERNET