TEMPO.CO, Nusa Dua - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Joko Driyono berjanji akan memenuhi panggilan polisi setelah pelaksanaan kongres, terkait kasus mafia skor sepak bola. ”Saya pribadi telah menerima undangan (dari kepolisian),” katanya saat temu media seusai Kongres PSSI di Nusa Dua, Badung, 20 Januari 2019.
Joko Driyono mengungkapkan pihaknya akan melakukan penjadwalan ulang ihwal pemeriksaan dari kepolisian. “Tanggal 24 (Januari) akan penjadwalan ulang,” katanya.
PSSI di bawah kepemimpinan Joko Driyono berkomitmen dengan pemberantasan mafia sepak bola dengan bersinergi bersama kepolisian. Memenuhi panggilan pemeriksaan merupakan bagian dari sinergi itu, “Ini bagian dari upaya kolaborasi,” ujarnya.
Jika ada pengurus PSSI yang tersangkut kasus mafia bola dan sudah diputus oleh pengadilan, ia berjanji akan ada sanksi. “Sanksi berkaitan dengan jabatan,” terangnya.
Ihwal mafia bola di sepak bola Indonesia, CEO PSM Makassar Munafri Arifuddin berharap hal tersebut bisa diselesaikan oleh PSSI. “Kalau bisa selesai adalah hal luar bisa,” katanya. Jika PSM terlibat dalam pusaran mafia bola, ia akan menyerahkan sepenuhnya ke jalur hukum.
Munafri Arifudin menilai jika iklim sepak bola Indonesia baik, otomatis akan membuat sponsor percaya pada klub. “Harus bersih dulu,” ujarnya. “Hal ini akan menunjukkan sepak bola Indonesia punya itnegritas,” katanya.
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar berterima kasih karena pihak kepolisian sudah membentuk Satgas Antimafia Sepak Bola. “Terima kasih pak Kapolri, tim Satgas terus berjalan, bergerak terus,” ujarnya.
Pria yang dengan ciri kumis tebal ini berharap adanya Satgas Antimafia Sepak Bola jangan sampai menjadi alat kepentingan sehingga merugikan beberapa pihak. “Jangan sampai menyudutkan orang,” katanya.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria telah menjalani beberapa kali pemeriksaan di Polda Metro Jaya perihal mafia skor sepak bola.
MADE ARGAWA