TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jakarta, Uden Kusuma Wijaya, menilai Edy Rahmayadi sebagai pemimpin kstaria ketika menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020.
Penilaian Uden tersebut disampaikan kepada wartawan di sela-sela pertandingan persahabatan Persija Jakarta U-23 melawan Selangor FC, Malaysia, di lapangan ABC Senayan, Jumat 25 Januari 2019. Laga tersebut berakhir 2-1 untuk tim tamu.
Menurut Uden, Edy Rahmayadi merasa bertanggung jawab atas prestasi PSSI yang tidak kunjung meningkat sehingga memilih mundur sebagai Ketua Umum. "Selain itu, beliau mengakui sangat sibuk bila harus mengurus sepak bola."
Ketika didesak wartawan mengenai siapa calon pengganti Edy bila PSSI menggelar Kongres Luar Biasa, Uden tidak bersedia menyebutkan nama kecuali menyampaikan kriteria calon Ketua Umum PSSI. "Dia harus amanah, bisa dipercaya, memiliki kredibilitas, cakap dan punya waktu mengurus sepak bola," jelasnya.
Edy Rahmayadi, Ketua Umum PSSI periode 2016-2020, menyatakan mengundurkan diri di depan peserta Kongres PSSI di Nusa Dua, Bali, Ahad 20 Januari 2019.
Dia mengatakan alasan mundur karena waktunya habis untuk tugas sebagai Gubernur Sumatera Utara. "Tidak ada yang menekan saya untuk mengundurkan diri. Keputusan mundur semata-mata demi kepentingan bangsa. Saya akui prestasi PSSI tak kunjung bagus sejak saya menjadi Ketua Umum," kata Edy kepada wartawan pekan lalu.