TEMPO.CO, Jakarta - Bek tengah dari Belanda, Virgil van Dijk, terus bermain gemilang di Liverpool sejak pindah dari Southampton 12 bulan lalu. Tapi, di Stadion Anfiled dinihari tadi, Kamis 31 Januari 2019, Van Dijk dinilai sebagai penyebab kebobolan the Reds melawan Leicester City sehingga pertandingan harus berakhir 1-1.
Poros tim nasional Belanda berusia 27 tahun tersebua sejauh ini bermain untuk Liverpool pada setiap pertandingan Liga Primer Inggris dan Liga Champions Eropa.
Tapi, prestasi cemerlang Van Dijk di Liverpool tersebut diwarnai dengan kegagalannya menghadang semasa bek tengah dari Leicester City, Harry Maguire, untuk membobol gawang The Reds pada menit ke-45+2. Akibatnya kedudukan Liverpool melawan Leicester City menjadi 1-1 dan skor itu bertahan sampai babak kedua berakhir.
Van Dijk dinilai gagal mengganggu dan menghadang usaha Harry Maguire menusuk ke kotak penalti Liverpool, sehingga poros halang Leicester dan tim nasional Inggris itu bisa membobol gawang The Reds. Bola yang dibawa Maguire berasal dari sundulan Ben Chilwell ke dalam kotak penalti Liverpool.
Mantan gelandang Leicester, Robbie Savage, mempertanyakan tindakan tackle kurang sempurna yang dilakukan bek kiri Livepool, Andy Robertson, sehingga menghasilkan hadiah tendangan bebas buat Leicester. Tendangan bebas itu membuka jalan buat gol Harry Maguire. Tapi, Savage, juga menuding Van Dijk ikut berperan menyebabkan gawangnya kebobolan.
“Ada sundulan bola yang bersih jatuh di dekat kotak penalti dan Van Dijk berada di dekat Maguire, tapi membiarkan Maguire masuk (ke dalam kotak penalti Liverpool),” kata Savage.
Ada tiga pemain Leicester yang berada dalam posisi offside saat itu. Tapi, menurut Savage, Van Dijk tak kehilangan kontrol terhadap Maguire yang hendak menerobos ke jantung pertahanan Liverpool.
Mantan bek tengah tim nasional Inggris, Rio Ferdinand, juga menilai Van Dijk kesalahan. “Anda harus terus berada di dekat musuh anda di sana. Maguire berada di dalam kotak penalti (lawan) dan kita lihat ia selalu membahayakan dalam posisi seperti itu dalam musim panas lalu,” kata Ferdinand.
Dengan kata lain, Virgil van Dij dinilai terlalu lamban atau lengah untuk memepet dan menghadang Maguire di dalam kotak penalti Liverpool.
Virgil van Djik sebenarnya tidak begitu bugar sebelum pertandingan. Tapi, Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, tetap menurunkan kapten tim nasional Belanda.
Bek tengah seperti kiper. Sedikit saja lengah akibatnya bisa fatal. Peran mereka sangat vital dan penting tapi juga risiko tinggi.
Secara keseluruhan, sebagaimana dikatakan manajer Leicester City, Claude Puel, bek tengah Liverpool, Virgil van Djik, diakui sebagai pemain belakang terbaik di dunia karena cara mengorganisir pertahanannya dan mendukung serangan. “Saya yang membinanya di Southampton” kata Puel. Tapi, dinihari tadi, Kamis 31 Januari 2019, bek tengah atau libero Liverpool tersebut telah membuat kesalahan fatal.
SKY SPORTS |DAIY EXPRESS