TEMPO.CO, Makassar - PSM Makassar menang tipis atas Kalteng Putra dengan skor 1-0 di leg kedua Piala Indonesia di Stadion Mattoangin, Minggu sore 3 Februari 2019. Gol semata wayang dari Eero Markkanen pada menit ke-67 memastikan PSM melangkah ke babak 16 besar dengan skor agregat 3-1.
Asisten pelatih Imrah Amirullah mengaku belum puas dengan performa anak asuhnya selama 90 menit. Karena bek sayap kiri dan kanan tidak berfungsi dengan baik.
"Masih ada kekurangan di tim, wing bek kiri kanan tak jalan jadi tak ada suplai bola ke depan," ucap Imran usai laga.
Ia juga mengaku sulit menembus jantung pertahanan lawan lantaran tactical digunakan adalah bertahan. Gelandang lawan menunggu di tengah dan mengandalkan serangan balik.
"Jadi kita kesulitan tembus di babak pertama, tapi babak kedua kita lakukan sedikit perubahan strategi dan itu bisa menghasilkan gol," tutur Imran.
Penyerang Juku Eja Eero Makkanen menambahkan seharusnya gol yang tercipta lebih dari satu lantaran tim memiliki dua peluang emas yang cukup berbahaya. "Kita bisa saja cetak bola lebih dari satu karena ada kena tiang, tapi yang penting kita lolos," ujar pemain nomor punggung 9 ini.
Menurutnya pemain bermain solid melawan Kalteng Putra, apalagi tim tidak kebobolan dan telah melakukan instruksi pelatih selama dalam lapangan. "Saya juga senang bisa cetak gol penentu kemenangan buat tim," tambahnya.
Sementara itu, Pelatih Kalteng Putra, Mario Gomez de Olivera, menilai pertandingan berlangsung seru. "Pemain berjuang keras dan tadi laga seru saling serang kedua tim," kata dia.
Ia menilai timnya masih memiliki masalah fisik. "Lawan memainkan bola baik dan disiplin juga, fisik pemain tak maksimal semua lini alhasil pemain kerap salah passing," tutur Gomez.
Akan tetapi ia tetap optimistis bisa bersaing dengan klub lain di Liga 1 mendatang, dengan membentuk fisik pemain lebih dulu. "Saya berharap ke depannya kolektivitas bisa ditampilkan di Liga 1," kata dia.
Pemain Kalteng Putra, Fajar Handika menambahkan pemain kedodoran meladeni Juku Eja di babak kedua lantaran fisik belum maksimal. Alhasil seluruh pemain tidak fokus sehingga kebobolan satu bola.
Ia berharap nantinya hal ini tidak terjadi lagi apalagi saat Kalteng Putra mengarungi kompetisi sesungguhnya Liga 1. "Kita baru kumpul beberapa hari, dan pemain telah memberikan penampilan maksimal," ujar Fajar.
DIDIT HARIYADI