TEMPO.CO, Jakarta - Ini “hanya” Copa del Rey dan nama-nama seperti Cristiano Ronaldo, Carles Puyol, dan Andres Iniesta sudah tidak ada. Tapi, partai Clasico di Stadion Camp Nou dinihari nanti, Kamis 7 Februari 2019, antara Barcelona dan Real Madrid selalu menarik. Semifinal pertama dari Piala Raja Spanyol, kejuaraan nomor dua setelah kompetisi La Liga.
Kata-kata seorang supir taksi di Barcerlona El Prat-Airport, di tengah kemeriahan Olimpiade Musim Panas 1992, tak akan pernah basi untuk rivalitas paling klasik dalam sejarah sepak bola dunia sejak 13 Mei 1902 ini. “Bila Real Madrid main di sini, seluruh kota ini akan ikut terlibat.
Atau, tingkah-laku seorang wanita sukarelawan di Pavelo de la Mar Bella, Barcelona, tempat Susy Susanti dan Alan Budikusuma mencetak sejarah bulu tangkis di Olimpiade 1992, yang mengesankan ia kesulitan berbicara bahasa Catalan. “Saya orang Spanyol.” Demikian juga dengan bendera Catalan yang terlihat di deretan jendela apartemen bersanding dengan bendera Spanyol ketika memasuki kota Barcelona dari Bandara El Prat, musim panas 1992. Madrid adalah representasi dari pusat Spanyol dan Barca adalah wakil Catalonia, yang beberapa waktu lalu sempat mengadakan referendum untuk menjadi negara sendiri.
Rivalitas di luar urusan di lapangan sepak bola itu masih terus mengiringi partai Clasico sampai sekarang. Partai ini tetap menarik, meski untuk sementara, Real Madrid tidak sekuat dulu di La Liga. Mereka ketinggalan delapan angka dari Barcelona di puncak klasemen.
Tapi, sebagaimana Barcelona, Real Madrid akan ngotot mengejar kemenangan pada semifinal pertama Copa del Rey. Pasalnya, kemenangan itu penting untuk semakin mengangkat moral mereka memasuki babak 16 besar Liga Champions Eropa dalam bulan ini juga.
Adapun klub kebanggaan masyarakat Catalan ini akan memasuki Camp Nou dinihari nanti dengan hanya dua kali kalah dalam 17 pertandingan terakhir. Tapi, mereka sudah kebobolan enam gol dalam lima pertandingan terakhir.
Pertahanan Barca sekarang tampak sesolid biasanya. Melawan Valencia, mereka juga tampak kewalahan untuk merancang serangan balik dari lini tengah. Pelatih Ernesto Valverde tentu saja dengan kabar kesiapan main Lionel Messi pada saat-saat terakhir sebelum pertandingan.
Meski mungkin saja bintang utama Barca itu tak diturunkan penuh agar cederanya jangan kambuh lagi –apalagi ada laga Liga Champions-, tapi minimal kehadiran Lionel Messi dalam skuad pertandingan akan menenteramkan Valverde dan pasukannya.
Real Madrid di bawah asuhan Santiago Solari juga memiliki problem sama: lini pertahanan. Meski sudah mencatat lima kemenangan beruntun pada semua kompetisi, tapi sudah kebobolan lima gol.