TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pemain penyerang Chelsea, Tony Cascarino, mengkritik penampilan Eden Hazard saat Chelsea mengalahkan Newcastle 2-1 di Stamford Bridge, stadion kandang Chelsea di London, pada 13 Januari 2019. Cascarino menyebut bintang tim nasional Belgia itu melakukan pamer kelebihan tekniknya yang tidak perlu saat melawan Newcastle.
“Saya pergi ke Chelsea pada hari Sabtu dan Eden Hazard tidak menghargai perannya sebagai penyerang semu (dalam taktik false nine),” kata Cascarino.
“Dia memainkan semua bola yang datang kepadanya tanpa mempedulikan permainan tim. Dia memang biasanya yang mengolah bola. Tapi, ketika anda diminta melakukan pekerjaan itu untuk tim, lakukanlah dengan benar,” Cascarino melanjutkan.
"Dia pemain yang luar biasa, tetapi saya tidak terkesan. Kelakuannya itu seperti pendekatan Harlem Globetrotters," Cascarino melanjutkan.
Harlem Globetrotters yang berasal dari New York, Amerika Serikat, adalah tim ekshibisi bola basket yang menggabungkan olahraga dan komedi, sehingga mencitakan salah satu hiburan paling terkenal di dunia.
Dengan kata lain, Cascarino mengkritik Eden Hazard karena lebih mengutamakan pamer keterampilannya daripada menjadi produktif untuk tim, yaitu dengan mencetak gol sebagai “penyerang lubang”.
Ketika Chelsea bermasalah dengan ketajaman para penyerangnya dalam musim ini, manajer Maurizio Sarri dituntut untuk lebih kreatif dalam menyusunan komposisi11 pemainnya dalam tim starter.
Demi menyiasati lemahnya lini depan itulah, Sarri kemudian mengubah peran Hazard dari seorang pemain gelandang playmaker yang beroperasi luas ke mana-mana ke peran menyerang yang lebih sentral. Dengan kualitas kreatifnya, Hazard cocok untuk berperan sebagai penyerang tengah yang berkeliaran.
Secara keseluruhan, Hazard bermain mengesankan untuk memimpin penyerangan dalam strategi false nine itu. Tapi, ketika Hazard tampil saat mengalahkan Newcastle itu, Cascarino menilai pemain Belgia berusia 28 tahun itu mencoba menjadi flamboyan secara berlebihan.
Perubahan peran Hazard pada waktu-waktu tertentu itu dibutuhkan Maurizio Sarri, karena Alvaro Morata –yang kini sudah pindah ke Atletico Madrid- dan Olivier Giroud gagal tampil secara meyakinkan di tempatnya sebagai penyerang yang lebih konvensional.
Setelah menang 2-1 melawan Newcastle itu, Chelsea dikalahkan tuan rumah Arsenal 2-0, kemudian menyingkirkan Tottenham Hospur pada semifinal Piala Liga Inggris, dan mengalahkan Sheffield Wednesday pada babak keempat Piala Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), sebelum Hazard dan kawan-kawan kalah telak 0-4 di kandang Bournemouth dalam lanjutan liga.
Sudah sejak melawan Newcastle United pada 13 Januari 2019 itu, Cascarino meyakini Sarri perlu merekrut pemain baru di posisi penyerang yang lebih andal dari Morata dan Giroud. “Tidak mungkin itu (peran Hazard sebagai penyerang semu) sebagai solusi jangka panjang buat Maurizio Sarri. Mereka perlu mendapatkan penyerang tengah secepatnya.”
Sarri kemudian berhasil mendatangkan Gonzalo Higuain, anak buanya sewaktu di Napoli, dari AC Milan, dengan status pemain pinjaman milik Juventus.
Pada Sabtu, 2 Februari 2019, di Stadion Stamford Bridge, penyerang kawakan dari Argentina, Gonzalo Higuain, memborong dua gol dari kemenangan 5-0 melawan Huddersfield. Bagaimana dengan Eden Hazard? Ia juga memborong dua gol, meski salah satunya dari titik penalti. Satu gol lagi dicetak bek tengah dari Brasil, David Luiz.