TEMPO.CO, Jakarta - Sejak Qatar Sports Investments (QSi) dengan presiden klubnya sekarang, Nasser Al-Khelaifi, melakukan investasi besar-besaran di klub Paris Saint-Germain pada 2011, juragan PSG yang baru dari Timur Tengah itu belum kunjung menuai prestasi tertinggi yang bidik dan logikanya akan berdampak pada efek keuntungan komersial, yaitu juara Liga Champions Eropa.
PSG di bawah kepempinan Nasser Al-Khelaifi dan kawan-kawan sudah membeli sejumlah pemain terbaik dunia dan pelatih papan untuk itu. Tapi, PSG baru bisa menguasai Liga 1 dan Piala Prancis. Adapun di kejuaraan utama antarklub Eropa itu, mereka baru bisa “mendekati” final.
Zlatan Ibrahimovic, Neymar, dan Edinson Cavani, untuk menyebut beberapa nama, adalah pemain kelas bintang yang diharapkan mendongkrak pamor PSG di kancah Eropa.
Sebelum kedatangan juragan besar dari Qatar ini, PSG sudah mendatangkan “penari” asal Brasil pada masa kejayaannya, yaitu Ronaldinho, pada 2001-2003. Dari sana, Ronaldinho kemudian pindah dan menjadi ikon Barcelona sebelum Lionel Messi.
Jauh sebelum Ronaldinho yang selalu tampak tersenyum itu dan mengingatkan pada Ole Gunnar Solskjaer, yang akan memimpin MU dinihari nanti melawan PSG, klub dari ibukota Prancis ini memiliki pemain hebat yang kemudian pernah menjadi ikon Newcastle United di Liga Primer Inggris, yaitu David Ginola.
Perburuan panjang dari PSG sejak era kepemilihan saham terbesar oleh juragan dari Qatar itu akan dilakukan lagi dinihari nanti, melawan Manchester United.